Wednesday, June 24, 2015

Asalnya rasa sayang itu dari mana?

Tentunya kita bisa merasakan rasa sayang itu harus dulu mengenal lebih jauh orangnya. Ibarat pepatah "Tak kenal maka tak sayang". Rasa sayang itu datangnya belakangan setelah cinta. Tetapi apa pemicunya? Banyak hal yang bisa membuat seseorang menyayangi orang tersebut.

•Seorang Ibu sangat mencintai anaknya dan sampai mengurus anaknya mulai sejak dikandungan hingga lahir dan tumbuh dewasa. Hubungan yang erat antara Ibu dan jabang bayi sudah membangun rasa cinta dan sayang. Ketika si jabang bayi menendang-nendang dalam perut si Ibu dan ketika melahirkan berusaha sekuat tenaga mengeluarkan bayi antara hidup dan mati. Lalu ketika sudah lahir ke Dunia, di tatapnya si bayi mungil dengan sabar, diperhatikannya si bayi dengan cermat, di dengarnya si bayi menangis lalu semua keindahan dari Tuhan itu memicu timbulnya rasa memiliki dan kasih sayang tiada akhir.

•Ketika seseorang jatuh cinta maka bisa jadi karena beberapa hal.
Terkadang sulit dijelaskan apa itu. Lalu bagaimana akhirnya bisa timbul rasa sayang?
Waktu merupakan jawaban dari hal itu. Seiring waktu berjalan maka di antaranya terdapat sayang itu. Jika seseorang merasa diperhatikan, dianggap ada maka lama- lama timbul rasa sayang itu. Atau bisa jadi disebabkan suatu penderitaan yang teralami, misal si dia sakit parah terbaring di rumah sakit, si dia orangnya penyabar dan lembut lalu kita merasa iba dan bersalah jika kita marahi atau berbohong. Bisa juga karena si dia terlalu jujur dan bloon hingga kita merasa sayang dan menganggap diri kita jahat.
Dari air mata pun bisa memicu rasa sayang. Dari kelemahan seseorang juga sanggup membuat kita sayang kepada orang tersebut.
Pada akhirnya rasa sayang itu tidak akan hilang karena begitulah komposisi kimiawi dalam otak dan perasaan Manusia namun untuk memunculkannya tidaklah mudah. Anda bisa saja memalsukan cinta namun untuk urusan sayang sangat sulit. Tubuh dan organ-organ vital Anda akan menunjukan hal itu.
Bentuk dari rasa sayang itu selalu positif. Sebuah cinta bisa saja palsu dan itu hal yang negatif. Cinta hanya sebuah kata-kata yang sementara, namun rasa sayang itu berada jauh di dalam jiwa Manusia. Jika seseorang mengatakan sayang, lihatlah orang tersebut apakah benar menunjukan ciri sayang kepadamu? Kata-kata itu harus yakin dan asli karena tidak ada kadaluarsanya. Jadi sebaiknya berhati-hati mengucapkan kata sayang itu.

Rasa sayang itu bisa mengorbankan penghalang antara suka dan mencintai. Seseorang akan merelakan cinta nya pergi dimiliki orang lain demi sayang nya kepada orang tersebut. Bisa kita lihat bagaimana kedua Orang Tua kita merelakan anak tersayang nya dilamar seseorang.
Seseorang masih sanggup tersenyum bahagia walau cintanya habis dimakan waktu karena masih ada tersisa rasa sayang dalam dirinya. Seseorang yang sekian lama berpacaran dan tidak berjodoh.
Rasa sayang itu tidak harus saling memiliki. Rasa sayang itu juga berisi sebuah niat yang tulus dan ikhlas.
Rasa sayang itu tidak bisa kita ciptakan dan bangun tetapi dengan cara sendirinya muncul dari diri kita.

Seorang bijak mengatakan bahwa setiap Manusia dikaruniai rasa sayang dan temukanlah dengan melihat dari sisi yang berbeda pada orang tersebut.

Bukalah hatimu dan jagalah sebaik-baiknya untuk menerima kebaikan dalam hidup ini. Hati yang mati adalah hati yang tertutup dan kotor sehingga seseorang tidak pernah akan merasakan dan mengerti apa kasih sayang itu.

Mungkinkah dia jodohku?

Jodoh adalah misteri yang tidak pernah terkuak. Tidak jarang orang terjebak dalam kegelisahan yang tak berujung itu karena masalah siapa, kapan pendamping hidup kita. Memang wajar dipertanyakan dan siapa orangnya yang tidak mau menemukan si dia yang dengan nyaman bersama kita dan menemani hingga tua.

Kemudian timbul pertanyaan bagaimana kita bisa tahu kalau seseorang itu jodoh kita? Apakah ada tanda-tanda yang bisa menunjukan hal tersebut? Secara logika memang bisa kita raba dan lihat bahwa ada tanda-tanda ini baik-baik untuk memutuskan apakah pasangan yang sedang kamu kencani memang benar-benar jodohmu atau bukan. Namun jodoh tetaplah jodoh yang misterius.

Berikut ciri-cirinya bisa dilihat yang 90% kemungkinan jodoh:

•Jika dibandingkan dengan mantanmu kebanyakan jelas berbeda, mereka menjalin hubungan tanpa perlu banyak usaha.tidak perlu merubah diri mu sendiri secara berlebihan  untuk menarik perhatiannya. Begitu pun dia, kamu langsung merasa nyambung dan cocok saat ngobrol apapun selalu nyambung. Walau biasanya kalian jarang bisa langsung akrab sama orang asing.

•Mungkin dulu kamu harus pakai tahapan pendekatan ala anak muda atau remaja, namun yang ini hubunganmu dan pasangan yang satu ini rasanya berjalan saja dengan mulus. Mereka langsung merasa cocok satu sama lain, menjalani hubungan dengan tenang tanpa beban dan seadanya, diterima oleh keluarga kedua belah pihak. Tanpa kamu sadari ada tangan-tangan lain yang mengatur mulusnya hubungan kalian berdua.

•Mungkin hubungan masa lalu cintamu selalu identik dengan drama yang tidak penting. Kerap menangis karena si dia melakukan hal-hal yang menyakiti hatimu. Menurutmu aturan-aturan yang dia buat kerap terasa mengekang. Walau sudah lama bersama pacaran, kalian belum bisa menyesuaikan diri satu sama lain.

•Kamu merasa lelah menjalani hubungan yang menguras emosi itu. Beberapa hari adem-ayem, tiba-tiba ada drama lagi. Kalau memang dia calon jodohmu hubungan kalian tidak akan terasa seperti naik roller coaster.
Situasi drama itu kerap dimunculkan pasangan yang tidak bisa menghadapi permasalahan secara dewasa. Reaksi berlebihan yang terkesan dramatis adalah substitusi dari keinginan bicara yang tidak bisa dikomunikasikan dengan baik. Anda tentu tidak mau kan dalam hubungan suami-istri nanti nya dipenuhi drama?

•Ciri-ciri bahwa kalian berjodoh adalah penerimaan yang baik kalian dapatkan dari lingkaran orang-orang terdekat. Seorang Mantan pacar dulu tidak bisa dengan mudah melebur dalam perbincangan hangat dengan Orang Tua dan keluarga lainnya. Yang sebelumnya kamu belum pernah menjalin hubungan dengan dia yang langsung bisa nyambung sama sahabat-sahabatmu.
Cuma dia yang bisa begitu. Dan bukan tidak mungkin, memang cuma dia yang bisa melakukan hal itu.

•Si Dia tidak setampan atau secantik bintang film favoritmu. Dia sesekali terlihat bisa berubah jadi makhluk yang egois dan menyebalkan. Kamu juga kerap merasa jengkel kalau dia telat, keluar bloon nya atau dengan tidak sopannya buang angin didepanmu. Pasangan yang sedang bersama denganmu itu tidak sesempurna orang yang kamu idam-idamkan.
Tapi dengan semua kekurangan itu kamu merasa semua hal tersebut wajar dan nyaman saja untuk bisa diterima. Tidak ada sifat mendasar yang sangat berseberangan denganmu. Kamu merasa dia tidak perlu berubah untuk bisa berjalan bersama mu. Bersama dia kamu bisa memahami walau tidak akan ada orang yang sempurna tapi ada orang yang bisa dengan ikhlas kamu terima kelemahannya apa adanya.

•Sebetulnya sesuatu yang paling mengerikan dari kehilangan pasanganmu saat itu bukan karena rasa sepi dan otomatis tidak ada lagi yang memperhatikanmu. Lebih dari itu, kehilangan dia juga berarti kehilangan seorang sahabat baik. Dia yang bisa kamu ajak bertukar pikiran. Seseorang yang bisa mendengarkanmu dan memberimu masukan dengan jujur.

•Tanda lainnya adalah disaat hubungan kalian sudah berkembang dari sekadar cinta indah antara Pria dan Wanita ke pendampingan sepasang sahabat. Dalam dirinya kamu akan menemukan kasih sayang dari seorang kekasih juga kenyamanan jadi diri sendiri yang kamu rasakan kalau lagi bersama sahabat. Pokoknya pasanganmu yang satu ini memang seperti kedapatan undian berhadiah yang kita inginkan.

• Percayalah bahwa Tuhan menjodohkan mu tidak untuk merubahmu jadi lebih buruk kan? Seseorang yang memang sudah tergariskan untukmu secara otomatis akan membaikkanmu. Semenjak kamu bersama dia kamu akan merasakan banyak perubahan yang signifikan ke arah yang lebih positif tentunya. Kalau dulunya kamu agak malas di tempat bekerja, kehadirannya kini jadi penyemangatmu agar lebih giat lagi. Dia itu bagaikan minuman energi yang sanggup membuatmu semangat dan tahan banting.

•Untuk lebih meyakinkan lagi apakah si dia jodohmu atau bukan, coba amati lagi perkembangan kalian secara pribadi pasca memutuskan bersama. Jika kalian tidak ada perubahan setelah menjalin hubungan, maka komitmen kalian perlu dievaluasi, tetapi kalau kamu dan dia sama-sama berkembang ke arah yang lebih baik, ini adalah sinyal yang positif.

•Pada kenyataannya ada sebuah hubungan yang membuat pasangan yang berada di dalamnya jadi tidak punya waktu lagi untuk kehidupan sosialnya. Kemana-mana nempel terus seperti prangko sama pacarnya. Terkadang kamu sampai melupakan hobi yang dulu sangat kamu gemari. Lalu bagaimana mau bersosialisasi dengan sahabat atau menekuni hobi mu itu, sebentar-sebentar menyediakan waktu untuk mengurus drama-drama yang tidak penting.

•Jika si dia bakal jadi jodoh yang baik seharusnya tidak membuatmu jadi lelah secara emosional. Ujung-ujungnya si dia banyak menuntut, seharusnya kamu dan dia sudah bisa menemukan jalan tengah untuk menciptakan hubungan yang seimbang dan saling percaya. Bersama dia kamu tetap punya waktu untuk main dengan teman-temanmu, kamu tetap punya ruang untuk asyik sendiri dengan hobimu itu.
Tapi bagaimana dengan dia? apa dia tidak merasa kesepian? Dia yang sudah tergariskan untukmu akan tetap berada di sisimu walau jarak sekalipun memisahkan kalian. Dia akan selalu mendampingi hidupmu sambil  mengejar mimpinya.

•Si dia yang rela berbagi tujuan hidup bersamamu. Kalau memang jodoh, kamu dan dia akan bisa bertoleransi untuk mewujudkan impian berdua. Sebesar apapun cinta kamu ke seseorang, kalau pandangan hidupnya beda biasanya ujung-ujungnya  akan bubar jalan. Untuk lebih meyakinkan hal itu caranya coba ajak pasanganmu berbincang-bincang ringan soal hidup macam apa yang ingin dia jalani ke depan nya bersama.
Apakah kalian sama-sama ingin menjalani hidup yang sederhana namun penuh manfaat bagi orang lain? Atau keinginanmu dan dia justru sangat berseberangan? Kamu pengen kerja dimana saja asal dapat banyak uang, ternyata dia oranya tipe idealis tidak mau kerja di perusahaan itu yang menurut cerita buruk memperlakukan pegawainya. Jika ternyata kamu dan dia tidak punya pandangan hidup yang serupa, bisa jadi kalian hanya ditakdirkan bersinggungan saja tanpa harus selamanya bersama.

•Jika kita pikir lebih dalam secara logis bahwa kita akan tinggal bersama dalam sebuah komitmen dengan seseorang asing yang baru kita kenal sekian persen dari seluruh sisa waktu hidup, bukankah hal itu cukup mengkuatirkan? Bagaimana kamu bisa percaya sama orang yang kamu tidak tahu masa lalunya? Siapa yang bisa jamin kalau dia  mantan koruptor dan punya banyak cewek simpanan dan dia yang banyak membunuh orang dengan menyengsarakan hidup orang banyak di masa lalu?
Jika memang dia tergariskan jadi jodohmu, masa depan bersama justru akan terlihat membahagiakan dan terang benderang. Walau nanti cicilan rumah dan mobil mahal, biaya sekolah anak yang gratis nya bohong dan tinggi, tapi bersamanya kamu tahu semua akan baik-baik saja bukan? Bahkan kamu bisa membayangkan dia akan jadi Bapak atau Ibu yang baik bagi anak-anakmu kelak.

•Akhir dari sebuah cerita jodoh itu adalah bahwa keyakinan memang tidak bisa ditukar dengan apapun. Saat bertemu seseorang yang sudah tertakdirkan jadi jodohmu kamu akan merasa seperti mur dan baut bertemu ulirnya. Tanpa perlu banyak alasan kamu akan yakin bahwa dialah yang tepat jadi garis akhir petualanganmu selama ini.

Dan di senja hari yang indah, kalian akan saling menyandarkan punggung. Berbagi lelah, berbagi cerita mulai saat pagi hingga malam, bersenda gurau. Betapa indah bukan?
Semoga kehidupan cintamu menyenangkan!

Korban friend.zone?

Friendzone adalah sebuah istilah yang akhir-akhir menjadi populer di dunia maya. Friendzone adalah istilah yg digunakan untuk menyebut kecenderungan kaum hawa untuk menjadikan seorang cowok yg baik dan dapat diandalkan hanya sebagai teman (sementara itu mereka lebih milih jadian sama cowok yg sering bikin mereka nangis, atau mengeluh berjam-jam di telepon mengenai betapa di sekelilingnya tidak ada kandidat cowok yg menarik untuk dijadikan pacar)

Pasti bahagia dong kalau cewek yang kamu PDKT-in ternyata juga respon sama PDKT-mu itu. Kamu perhatian sama si dia, dia juga balas perhatian sama kamu. Tapi hati-hati dulu. Jangan langsung senang kalau dia juga punya rasa yang sama seperti kamu. Bisa saja dia membalas perhatianmu itu karena dia merasa tidak enak sama kamu. Kan kamu teman dekatnya? Tidak salah dong kalo dia perhatian sama temannya?

Sekarang, coba kamu ingat-ingat dan perhatikan saat si dia menghubungi kamu. Apakah dia selalu menghubungimu meskipun hanya sekedar menanyakan kabar dan kamu lagi apa, atau dia selalu menghubungimu saat dia punya maksud tertentu seperti meminta bantuan misalnya. Nah, kalo dia ternyata selama ini cuma menghubungimu kalau ada butuhnya saja, bisa jadi itu adalah salah satu tanda-tanda dia cuma nge-friendzone kamu.



Dia menghubungi kamu karena ada butuhnya, yaitu curhat. Dia sering banget cerita-cerita ke kamu tentang berbagai macam hal. Mulai dari teman yang menyebalkan, cara berbicara teman saingannya atau curhat tentang cowok cakep. Kamu pun merasa tidak keberatan dengan curhatan dia karena kamu menganggap kalo dia membutuhkan kamu dalam hal yang spesial. Tapi sadarlah kalau naksir kamu, dia tidak bakal akan cerita cowok lain ke kamu. Betul kan?


Tentu saja kalau dia mengajak keluar kamu akan bahagia banget. Kamu akan berharap kalau dia akan mengajak kamu keluar berdua saja. Kamu pun bersemangat buat menjemput dia. Kamu berharap, ajakan dia adalah sebuah kencan yang indah. Tapi harapan hanyalah harapan. Ternyata saat kamu sampai di lokasi, sudah banyak teman-teman kalian yang menunggu kedatanganmu dan dia. Yah nggak jadi kencan berdua deh.

Gagal tidak jadi kencan karena ternyata dia juga mengajak teman-teman lainnya, kamu pun tidak menyerah buat PDKT ke dia. Akhirnya kamu pun memberanikan diri untuk mengajaknya keluar berdua, alias kencan. Tapi sayangnya, lagi-lagi dia punya alasan buat menolak ajakanmu itu. Kalau sekali nggak apa deh, bukan masalah. Biasanya cewek memang suka malu-malu kucing begitu. Kamu pun mengajaknya sekali lagi, tapi ternyata dia juga menolak dengan alasan yang lain lagi. Nah kalau sudah begini, sepertinya tanda-tanda friendzone sudah bisa diidentifikasi.

Kamu merasa hubunganmu dengannya ini menggantung. Dekat tapi bukan pacar. Pacar tapi tidak juga dekat-dekat amat dan tidak jelas statusnya. Makanya kamu memberanikan diri buat menanyakan padanya sebenarnya bagaimana sih hubungan kalian berdua. Tapi sayang sekali, tiap kali kamu menanyakan hal ini padanya, dia pasti berusaha buat mengalihkan pembicaraan atau menghindar.

Ketika ada kesempatan emas datang begini. Mungkin dia lagi tidak ada ide buat mengalihkan pembicaraanmu. Akhirnya kamu pun berhasil menanyakan kejelasan status padanya. Tapi semua pertanyaanmu itu hanya dijawab dia dengan kata “kita lihat nanti saja ya” atau “kita jalani saja dulu”. Kata-kata ini tidak jelas kan? Membingungkan. Apanya yang dijalani? Apanya yang dilihat? Sedang ungkapan cinta saja belum pernah terucap di bibir. Ini kategori Friendzone!!!

Masih belum yakin juga dengan tanda-tanda friendzone yang sudah disebutkan diatas?, kamu pun akhirnya memberanikan diri buat nembak dia dan menyatakan cinta. Tapi lagi-lagi sayang sejuta sayang, ternyata jawaban dia adalah “maaf, kamu sudah aku anggap sebagai sahabat aku sendiri”

Ragu untuk menikah?


Apakah termasuk tidak normal jika seseorang enggan menikah karena ragu?
Hasil penelitian, seperti dilansir oleh womens health mag, orang yang mengalami keraguan beberapa hari sebelum menikah memiliki resiko 2.5 kali lebih besar untuk bercerai dalam waktu empat tahun mendatang dibandingkan orang yang tidak memiliki keraguan apapun, terutama wanita.
Pada penelitian ini, para peneliti bertanya pada sekitar 232 pasangan yang baru saja menikah 1 bulan lalu untuk mengetahui apakah mereka merasakan keraguan sebelum menikah.
Para peneliti kemudian melakukan survei lanjutan setiap 6 bulan selama 4 tahun dan menemukan bahwa rasa ragu yang dirasakan sebelum menikah mungkin dapat menyebabkan masalah yang lebih besar daripada hanya sekedar keraguan sesaat saja.
Walaupun banyak orang mengatakan bahwa merasa ragu beberapa hari sebelum menikah merupakan hal yang normal, akan tetapi apakah Anda yakin keraguan Anda merupakan sesuatu hal yang normal dan bukan suatu pertanda bahaya?
Jadi bagaimana cara membedakannya? berikut ini, beberapa skenario yang mungkin dialami oleh pasangan yang akan menikah dan jawaban dari para ahli mengenai apakah keraguan yang dialami oleh pasangan tersebut merupakan hal yang normal atau justru merupakan suatu tanda bahaya.

•Anda dan pasangan tidak memiliki ketertarikan yang sama (Normal)
Jika Anda merupakan tipe orang yang suka berjalan-jalan ke luar sedangkan pasangan Anda merupakan tipe orang yang lebih suka menghabiskan waktu senggang di dalam rumah, maka tidak ada yang perlu Anda khawatirkan.
Sebagian besar pasangan bukanlah orang yang 100 persen cocok.
Selama Anda dan pasangan masih memiliki berbagai hal lainnya yang sama-sama Anda dan pasangan sukai, maka Anda tidak perlu merasa berkewajiban untuk menyukai apa yang ia sukai setelah Anda dan si dia menikah.

•Anda dan pasangan memiliki prinsip yang berbeda (Berbahaya)
Bila berhubungan dengan prinsip hidup seseorang seperti tanggung jawab, keyakinan, dan keluarga; maka Anda dan pasangan harus memiliki pandangan yang sama.
Akan tetapi, hal ini bukan berarti Anda dan pasangan harus berpisah. Mengapa? karena berbeda agama atau karena ia lebih dekat dengan orang tuanya daripada kedekatan Anda dengan orang tua Anda.
Bagaimana Anda dan pasangan akan berkompromi mengenai hal ini di masa depan, ini penting.
Misalnya bila Anda dan pasangan memiliki keyakinan atau agama yang berbeda  maka terdapat beberapa hal yang harus Anda sepakati dengannya sedari awal.
Hal apa saja? seperti bagaimana Anda dan pasangan akan merayakan hari raya tertentu atau bagaimana Anda dan pasangan akan membesarkan anak nantinya.
Sama halnya dengan perbedaan keyakinan yang membutuhkan kompromi sejak awal, kedekatan hubungan keluarga pun demikian.
Anda dan pasangan harus mendiskusikan apa yang akan ia lakukan bila ibunya melewati batas atau mengganggu hubungan Anda dengan pasangan.

•Anda dan pasangan sama-sama harus menetapkan suatu batasan.
Seringkali berbagai perbedaan ini dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik dan keinginan untuk saling berkompromi.
Akan tetapi, bila berbagai masalah ini tidak juga berhasil diselesaikan hingga hari pernikahan, maka bukan tidak mungkin perbedaan ini juga dapat menyebabkan terjadinya berbagai masalah dalam kehidupan pernikahan Anda dengan pasangan nantinya.

•Anda khawatir Anda akan berselingkuh (Berbahaya)
berselingkuh sebelumnya, maka Anda pun tidak perlu khawatir.
Banyak pasangan berada dalam situasi di mana kesempatan mereka untuk berselingkuh sangat tinggi.
Akan tetapi, bila Anda telah merasa bahagia dan puas terhadap pasangan Anda dan Anda tidak pernah berselingkuh sebelumnya, maka Anda pun tidak perlu khawatir bahwa Anda akan mengkhianati pasangan Anda.
Akan tetapi, bila Anda merupakan tipe orang yang cenderung selalu berusaha mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain selain pasangan Anda, maka hal ini dapat sangat berbahaya.
Jadi, apa yang harus dilakukan? jangan melanjutkan rencana pernikahan Anda bila Anda diliputi oleh rasa takut. Sangatlah penting untuk mencari tahu mengapa Anda selalu ingin berselingkuh.
Jangan lupa untuk memberitahu pasangan Anda mengenai hal ini.

•Bila Anda dan pasangan tetap tidak dapat menemukan jalan keluar dari masalah tersebut, maka akan lebih baik bila Anda berkonsultasi dengan seorang ahli.
Si dia tidak ada dalam rencana masa depan Anda (Normal)
Pada zaman modern ini, pekerjaan, karir, dan cita-cita dapat menghambat hubungan Anda dan pasangan, bahkan pada para pasangan yang telah menikah sekalipun. Akan tetapi, bukan berarti hal ini tidak dapat diselesaikan.
Dalam suatu hubungan, kedua belah pihak harus siap berkorban bagi pihak lainnya karena pasti ada saatnya di mana Anda harus berkorban untuk pasangan Anda, begitu pula sebaliknya.
Lebih baik bila Anda dan pasangan sama-sama mendiskusikan masa depan Anda bersama seperti berapa jumlah anak yang diinginkan, karir, hewan peliharaan, di mana tempat tinggal yang diinginkan, dan sebagainya.

•Anda tidak yakin apakah Anda masih mencintainya (Berbahaya)
Kecuali Anda menikah karena dijodohkan, maka biasanya terdapat rasa cinta di antara Anda dan pasangan saat menikah. Akan tetapi, bila Anda dan pasangan telah lama menjalin hubungan asmara, maka mungkin api cinta yang ada tidak lagi sepanas dulu dan ini merupakan hal yang biasa terjadi.
Tetapi, bila rasa ketertarikan di antara Anda dan pasangan mulai menghilang menjelang hari H, maka hal ini merupakan suatu masalah yang serius.
Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini? Cari tahu apa penyebabnya! Cobalah untuk menyelesaikannya bersama dengan pasangan Anda dan berkonsultasilah dengan ahli bila masalah yang ada tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Anda dan pasangan.

Sumber: Women health mag