Wednesday, May 6, 2015

Kapal induk terbaru Amerika Serikat

Class overview

Name:Gerald R. Ford–class aircraft carrier
Builders:Newport News Shipbuilding
Operators: United States Navy
Preceded by:Nimitz class
Cost:$12.68 billion (FY14)
Building:2
Planned:10
Completed:1 (awaiting commissioning)
General characteristics
Type:Aircraft carrier
Displacement:Approximately 100,000 long tons (110,000 short tons; 100,000 tonnes) (full load)
Length:1,106 ft (337 m)
Beam:256 ft (78 m) (flight deck)
134 ft (41 m) (waterline)
Height:250 feet (76 m)
Draft:39 ft (12 m)
Decks:25
Installed power:Two A1B nuclear reactors
Propulsion:Four shafts
Speed:In excess of 30 knots (56 km/h; 35 mph)
Complement:508 officers
3,789 enlisted
Armament:Anti-aircraft missiles:
2 × RIM-162 ESSM
2 × RIM-116 RAM
Guns:
2 × Phalanx CIWS
4 × M2 12.7mm machine guns
Aircraft carried:75+
Aviation facilities:1,092 ft × 256 ft (333 m × 78 m) flight deck

Mencapai bahagia dalam keseimbangan hidup

Siapapun dan apapun anda, belajar untuk menjadi lebih baik dan berguna untuk sesama Manusia karena itu merupakan bagian dari salah satu pencapaian kebahagiaan dan keseimbangan di dalam hidup ini.

Hal ini bukan suatu kebetulan

Tahukah anda jika abjad:
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Sama dengan:
1234567891011121314151617181920212223242526

Dan kata:
K+N+O+W+L+E+D+G+E
11+14+15+23+12+5+4+7+5= 96%

H+A+R+D+W+O+R+K
8+1+18+4+23+15+18+11= 98%

Dua-duanya memang penting tetapi tidak membuat jumlahnya seratus persen.

Tetapi kata:
A+T+T+I+T+U+D+E
1+20+20+9+20+21+4+5=100%

"Attitude" atau sikap itu sangat penting untuk mendapatkan kesuksesan, penghargaan dan pencapaian di segala bidang tanpa sikap yang baik, pengetahuan dan kerja keras tidak akan kuat untuk mendukung seseorang.

Mengapa sebuah mimpi & khayalan penting?

Post

Tahukah anda bahwa ide-ide dan keberhasilan seseorang itu awalnya dimulai dari sebuah khayalan dan mimpi?
Karena sebuah khayalan dan mimpi itu seperti doa. Sesuatu yang paling di inginkan lalu sesuatu yang akan diwujudkan berawal dari hal tersebut.
Salah satu pemicu dari keberhasilan adalah datangnya sebuah pikiran yang berkhayal kemudian di lanjutkan ke dalam mimpi. Intensitas yang sering bermimpi dan berkhayal itu sanggup dihitung oleh otak kita yang menghasilkan hasrat, kekuatan dalam pikiran untuk merealisasikannya. 
Setiap Manusia mempunyai satu keinginan yang kuat di dalam pikiran dan hatinya. Namun tidak semua menuruti apa hasrat terbesar mereka. 
Tanpa sebuah khayalan dan mimpi yang besar seseorang hanya akan menjadi sesuatu yang biasa yang padahal banyak potensi terpendam dalam dirinya. Di dalam hal-hal tersebut ada keberuntungan juga, dan keberuntungan akan menyertai seseorang yang tidak pernah mau berhenti mengejar mimpinya.

Mulailah mencari apa hasrat kita selagi masih usia muda. Gali keinginan itu hingga kita menemukannya. Berjalanlah sendiri sambil terus berkhayal dan bermimpi hingga pada suatu titik tertentu mimpi itu terwujud. 
Ber fokus lah dan yakinkan kepada hasrat terbesar itu dan kemudian akan timbul ambisi yang kuat.
Ikutilah kata hati dan eksekusi ketika waktunya sudah tiba. Disaat pencapaian itu tiba mulailah untuk menatanya dengan sebaik-baiknya dan kita tahu bahwa ada kegagalan sebagai kata kebalikannya. 
Ketika kita masih di bangku sekolah dasar, bermimpi dan berkhayal itu diperlukan sebagai dasar untuk ditanamkan agar hasrat itu suatu hari di panen.  
Seseorang yang pantang menyerah itu biasanya mempunyai mimpi dan hasrat yang besar dalam hidupnya yang belum tercapai. 
Lakukanlah sebelum terlambat, sebelum usia bertambah tua karena semua itu akan pudar. 

5 kebahagiaan hakiki Manusia

1. Kelahiran

2. Jatuh cinta kepada seseorang yang di takdirkan untuk bersamamu.

3. Pernikahan yang dilandasi oleh cinta kasih kedua belah pasangan.
4. Pulang kampung dan bertemu kembali dengan keluarga tercinta.
5. Menjalani sisa hidup bersama seseorang yang ditakdirkan untuk menemanimu hingga ajal menjemput dan masih tetap menyayangimu.

Truth about marriage

True or sure right

The crazy is out there

Apa itu Gluten

Jaman sekarang, paling tidak sekali Anda mungkin pernah menemukan sebuah produk di supermarket yang berlabel “bebas gluten.”

Produk-produk yang diberi label demikian semakin banyak ditemukan dalam beberapa tahun belakangan ini, namun Anda mungkin belum tahu apa yang dimaksud dengan “bebas gluten’. Nyatanya, mungkin Anda tidak tahu pasti apa itu gluten.

Kata “gluten” dalam istilah tersebut cukup memberi definisi yang jelas. Pikirkan  tentang gluten sebagai sebuah zat yang menyerupai lem yang membentuk struktur kenyal pada gandum (wheat) dan produk-produk lainnya.

Meski sains jauh lebih kompleks daripada definisinya, namun gluten bisa didefinisikan, dalam istilah sehari-hari, sebagai zat protein yang lengket yang terkandung dalam wheat.

Gluten ditemukan dalam lusinan produk-produk yang berbasis wheat. Gluten juga banyak terdapat di dalam gandum hitam (rye) dan juga havermut (oats) dan jelai (barley) (kabar buruk bagi peminum bir).

Related: 5 gluten-free beers

Struktur yang kenyal yang adalah gluten itu boleh jadi terasa enak bagi lidah kita, namun berbahaya bagi salah satu dari 200 orang yang diperkirakan mengalami penyakit seliaka, yang menurut Center for Celiac Disease Research di Universitas Maryland, adalah salah satu gangguan seumur hidup yang paling umum terdapat di negara-negara barat.

Orang yang menyandang penyakit seliaka menderita segudang penyakit lain, termasuk diare, sakit perut, dan kembung (bloating) dan simptom-simptom lain yang tergolong sebagai penyakit perut yang mengganggu (Irritable Bowel Syndrome (IBS)), yang kini dikenali oleh sebagian peneliti disebabkan oleh penyakit seliaka.

Pada orang yang menderita penyakit seliaka, gliadin, sebuah glycoprotein yang ditemukan di dalam gluten, menyerang usus kecil dan menyebabkan kerusakan pada usus kecil, yang bertugas menyerap nutrien tersebut. Sebagai akibat dari ketidakmampuan tubuh dalam menyerap vitamin dan mineral yang cukup, gangguan autoimmune bisa timbul.

Jika Anda sering menderita sakit kepala atau migraine, atau sering sakit, atau mengalami ruam kulit, maka boleh jadi Anda mengalami penyakit seliaka atau semacam intoleransi terhadap gluten.

Apa yang salah dengan gluten?
Menurut para ilmuwan selama ribuan tahun manusia bertahan dengan diet yang tidak mengandung apa-apa kecuali hewan buruan dan daging dan juga buah-buahan dan sayur-sayuran dan biji-bijian dan kacang-kacangan. Hanya setelah periode Neolithic (sekitar 9500 SM) baru manusia mulai menanam wheat.

Dalam istilah evolusi, masa semenjak wheat diperkenalkan ke dalam makanan modern baru terhitung sekejab mata.

Untuk membawa metafora itu lebih jauh, baru sepersekian dari sepersekian kejab mata makanan kita dipenuhi oleh banyak produk wheat dan produk sampingnya, yang semuanya mengandung gluten.

Perut kita tidak bisa begitu saja beradaptasi untuk mencerna gluten dan memecahnya menjadi asam amino individual.

Sekitar satu dari tujuh orang mengalami sensitifitas gluten—itu berarti 30 hingga 40 persen dari penduduk AS. Orang yang mengalami intoleransi gluten secara ilmiah dikenal sebagai Non-Celiac Gluten Sensitive (NCGS).

Dr. Vikki Petersen, pengarang sebuah buku baru, "The Gluten Effect," mengatakan bahwa salah satu dari misinya adalah untuk menghilangkan mitos bahwa jika Anda tidak mempunyai penyakit seliaka, maka Anda tidak perlu khawatir.

Jangan makan Wheat Thins dulu, katanya mengingatkan.

“Hanya karena Anda tidak mengalami atrofi vili (villous atrophy) di dalam usus kecil Anda tidak berarti gluten tidak menyebabkan efek merusak kesehatan Anda,” kata Petersen, seorang chiropractor dan nutrisionis klinis.

Dengan meningkatnya prevalensi gluten di dalam makanan kita, Petersen mengatakan kini ada peningkatan resiko genetika kita akan  “memicu” sebuah respon anti-gliadin.

Hal ini, Petersen memperkirakan, tampaknya akan menimbulkan lebih banyak kasus penyakit seliaka dan gangguan autoimmune yang disebabkan oleh intoleransi gluten.

"Jika dikumpulkan jadi satu, gangguan-gangguan autoimmune merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di AS,” kata Petersen, “dan gluten adalah biang kerok utamanya.”

Petersen mengatakan bahwa di masa lalu, diperkirakan Anda mempunyai kecenderungan genetis terhadap intoleransi gluten dan penyakit seliaka atau Anda hanya tidak mengembangkannya. Penelitian dari tahun lalu saja, katanya, mengungkapkan bahwa boleh jadi ini bukanlah masalahnya.

Dia mencatat bahwa sejak tahun 1970-an, penyakit seliaka telah meningkat empat kali lipat dan penyakit tersebut masih tergolong  langka setidaknya hingga tahun 1950-an.

Petersen mengatakan bahwa sehubungan meningkatnya dominasi racun di dalam lingkungan hidup kita dan di dalam rantai makanan, maka makanan bebas gluten tidak bisa dianggap sebagai makanan sehat begitu saja.

“Semakin banyak dan semakin banyak orang akan menderita akibat makanan yang mengandung gluten dan harus mengkonsumsi makanan yang 100 persen bebas gluten,” katanya.

Apakah bebas gluten saja sudah cukup?
“Kita harus berusaha untuk makan sebanyak mungkin makanan organik dan makanan alami untuk menjamin kesehatan kita tetap layak,” kata Petersen. “Ini termasuk meningkatkan jumlah sayuran dan karbohidrat kompleks yang bebas gluten seperti quinoa, millet dan beras cokelat.”

Akan tetapi, mengadopsi makanan bebas gluten tidak berarti bahwa mereka yang menderita penyakit seliaka dan sensitif terhadap gluten akan menjadi lebih sehat.

“Satu dari setiap tiga penderita penyakit seliaka tidak bisa sembuh,” kata Petersen.

Biang keroknya? Mengobati penyakit usus lebih dari sekedar mengubah kebiasaan makan cokelat batangan menjadi makanan kue cokelat bebas gluten.

“Ada efek sekunder dari gluten yang perlu dipertimbangkan, seperti sensitifitas makanan lain, seperti produk susu (dairy),” kata Petersen, yang merekomendasikan agar mereka yang mengalami penyakit seliaka atau NCGS diberi test untuk mengetahui adanya infeksi sekunder seperti parasit, tumbuh jamur berlebihan (yeast overgrowth), amoeba dan penyusup-penyusup digestif mikroskopik lain yang berbahaya.

Dia juga merekomendasikan untuk melakukan probiotik harian (human strain) dengan hitungan mikroorganisme sekurangnya 20 juta—lebih jika Anda mengalami infeksi.

Jangan banyak-banyak makan snack yang bebas gluten. Sebaliknya, perlakukan makanan tersebut sebagaimana Anda memperlakukan kesenangan lain yang beresiko: makan sekali-sekali saja. Jika Anda menderita kurang energi dan banyak masalah kesehatan lainnya dan cenderung makan banyak wheat dan makanan-makanan panggang, pertimbangkanlah untuk makan makanan yang bebas gluten.

Itulah mungkin yang disarankan dokter.

By Judd Handler

Judd Handler is a graduate of the Functional Diagnostic Nutrition program, a curriculum that includes testing for mucosal barrier integrity of the small intestine. His website isWellnessGuru4u.com

Give me gift like gif

Beginilah caraku ketika ditolak dalam wawancara kerja

Terkadang sahabat itu ada ketika sedang senang saja
Ketika istriku minta dibelikan novel 
"50 shades of grey"
Sebagai Manager Hotel, beginilah reaksiku ketika ada tamu yang komplain
Ketika general check up di rumah sakit, momen inilah yang paling aku benci dan sangat menakutkan
Mungkin anda ingin tahu bagaimana cara kerja mesin mobil