Wednesday, March 6, 2013

Bisakah takdir dirubah?



Mungkin judul pertanyaan diatas itu sulit dijawab, namun sebenarnya takdir itu tidak pernah bisa dirubah. Takdir Manusia itu tidak hanya berlaku kepada dirinya sendiri, namun semuanya berkaitan atau berhubungan dengan semua Manusia di belahan bumi ini. Ada semacam jalur atau "link" di setiap diri Manusia dan kepada juga berhubungan dengan alam yang dipijakinya atau dihuninya.

Bayangkan saja bahwa dalam setiap keturunan Manusia sudah dijelaskan dan digambarkan bahwa seseorang ini akan terlahir di dunia pada jam, detik, hari, bulan dan tahun itu, namun memang Manusia tidak akan mengetahuinya, semua merupakan "Grand Design of God". Misalnya bahwa pada masa itu seseorang bernama A akan terlahir yang mungkin beberapa tahun lagi bahkan puluhan tahun lagi kedepan. Dan begitupun sebaliknya dengan kematian seseorang, apakah akan melalui kematiannya dengan mudah, sulit, tragis dan sebagainya. Cara- cara demikian merupakan proses keseimbangan antara Bumi, Manusia dan Alam Semesta.

Takdir itu berhubungan erat dengan hukum alam, hukum fisika dan kekuatan dari Sang Pencipta. Seseorang tidak pernah akan tahu bahwa ketika sedang berjalan terjatuh padahal hanya terkilir awalnya dan kemudian berakhir dengan suatu penyakit yang serius. Atau mungkin seseorang ini mendapatkan seorang pendamping hidupnya yaitu seseorang yang jauh tinggalnya bahkan di lain benua padahal seseorang ini merasa tidaklah mungkin bertemu seseorang yang sangat jauh. Atau bahkan ternyata jodohnya malah tetangga di seberang rumahnya.  Atau mungkin kenapa tiba- tiba seseorang yang Anda sayangi mendapatkan musibah ketika segala sesuatunya tidak memungkinkan. Itulah sedikit duka bagi Manusia, tetapi kebahagiaan pun merupakan "link" tadi. Tidak ada kebahagian yang sia- sia yanpa alasan. Seseorang dilahirkan mendapatkan harta dan kedudukan yang baik dan tinggi, artinya semua itu tidak terlepas dari apa yang sudah di takdirkan buat seseorang tersebut dan dijadikan sebagai seorang Pemimpin yang harus bijak dalam mengurus semua pemberian yang luar biasa tersebut. Keselarasannya memang sulit dicapai karena banyak dari mereka yang kaya raya dan dengan jabatan yang tinggi tidak pernah merasa cukup dan bahagia lahir bathin. Terkadang lupa dengan yang diatas sehingga hidupnya menjadi sia- sia saja. Jadi sebetulnya pergunakanlah dengan baik dan harus dengan proses yang baik juga, karena hidup di dunia ini hanya sekali.

Ada jalan yang pilu dan bahagia dalam takdir ini dan semua itu bagian dari "link" tersebut. Dan tidak ada istilahnya sebuah teori "kemungkinan", misalnya " Seandainya saja kalau tidak terjadi hari ini, mungkin keadaannya bisa lebih baik". Tidak ada teori "Kalau dan Mungkin", semua takdir itu sudah solid dan berjalan sesuai apa yang sudah di set yang ada dalam "Grand Design of God".
Memang kalau memasuki cerita takdir itu sebetulnya sangatlah rumit, terlalu panjang untuk di telusuri dan dipelajari. Namun bisa saja kita melakukan hal itu dan sehingga terkadang ada beberapa orang yang mendapatkan tanda atau peringatan bahwa akan melewati suatu perjalanan yang baik atau buruk di kemudian hari. Biasanya dalam hal- hal yang buruk lebih dominan akan diperlihatkan dengan suatu tanda- tanda kepada kita. Tanda- tanda atau peringatan itu apakah bisa kita fahami dan setelahnya menghindar dari keburukan atau kebaikan?

Mungkin kita bisa untuk lebih berhati- hati dan cermat dalam melihat situasi semacam itu, tetapi yang jelas tidak bisa kita hindari kemutlakan ini. Misalnya bagi yang percaya dengan tanda- tanda alam seperti tiba- tiba Anda menabrak kucing secara tidak diketahui ketika sedang menggunakan kendaraan. Tentu Anda berpikir (menurut mitos) kalau menabrak kucing seseorang akan mengalami hal sial. Namun sebenarnya bukan karena kucingnya tersebut tertabrak dan mati, jabaran yang sebenarnya adalah bahwa itu merupakan suatu peringatan dan tanda buat seseorang, bahwa gambaran sebuah binatang (Kucing) merupakan binatang baik dan binatang yang selalu disayangi sehingga kemungkinan akan terjadi musibah dikemudian hari yang biasanya sebuah musibah yang menyangkut diri seseorang. Walaupun Anda seorang yang berhati- hati dijalan dan selalu fokus, namun kalau tanda itu sudah dikirimkan buat Anda maka terjadilah hal seperti itu. Contoh lain bisa saja Anda mendadak tertimpa pohon ketika jalan dan sebagainya.

Apakah Anda ketika sudah menikah lalu merasa akhirnya  dia sepertinya bukan jodoh Anda? Mungkin karena sering bertengkar atau karena alasan lainnya. Belum tentu demikian, apa yang sudah Anda lewati dan terjadi kepada seseorang itu merupakan keharusan yang mutlak, bagian dari takdir seseorang (Bukankah Manusia tidak pernah tahu sebelumnya dan selalu merasa lebih tahu dari sebelumnya). Tentu bayangan Anda sebelumnya melihat hubungan rumah tangga itu yang indah, sejalan, sepikiran, saling mengerti bukan? Kalau memang kita mendapatkan pasangan seperti itu, artinya Anda memang beruntung mendapatkan takdir seperti itu, namun jika tidak juga sebetulnya Anda bisa disebut lebih baik lagi, kenapa? karena seperti yang sudah saya bahas diatas bahwa jodoh Anda itu tidak hanya untuk Anda sendiri dan pasangan Anda saja, namun ada cerita atau hal lain yang harus Anda jalani suatu hari dengan pasangan Anda itu. Pasangan Anda itu akan berpengaruh terhadap jalan hidup Anda karena "link" tadi. Kalau diurut mungkin sangat panjang, bisa karena seseorang di masa lalu kita (Orang tua kita) atau seseorang di masa depan kita (Anak- anak) atau bahkan rejeki Anda.
Harus kita pahami bahwa mempunyai pasangan hidup artinya mendapatkan dan memasuki suatu pikiran dan sifat yang lain dari kita sendiri, jadi sebaiknya kita tidak mencari perbedaan antara diri kita sendiri dengannya. Kalau sebuah buku itu diibaratkan sebuah lembar halaman berikutnya dan tidak ada yang akan mengetahui jilid berikutnya. Dan buku itu sudah ada ceritanya dan ditulis oleh "Grand Design of God", buku itu kalau kita ketahui, maka akan ada muncul nama- nama dan peristiwa yang akan terjadi sampai pada akhirnya kembali kepada yang Maha Pencipta. Dan buku itu adalah rahasia yang terjaga dengan baik. Baik atau buruk itulah keseimbangan dalam diri dan hidup Manusia, alam, jagat raya ini.

Mengalirlah bagai air yang akhirnya akan kembali ke laut yang terhampar luas dan ketika Manusia sudah tidak sanggup lagi untuk berpijak maka hanya bersikap pasrah dan minta ampun terhadap kesalahan- kesalahan karena merekayasa takdir itu, sehingga semua hal yang terjadi itu akan membingungan hati dan jiwa Manusia.

Tidaklah usah Manusia takut akan takdirnya, sebab kemana pun arah yang ingin Manusia belokan pada akhirnya akan mutlak berakhir seperti itulah takdir Manusia bicara. Tidak usahlah Manusia takut akan kematian, semua itu hanyalah tinggal waktu saja dan Manusia tidaklah membawa apapun selain buku cerita yang sudah ditakdirkan lalu kemudian akan dibukanya dan disebutkan di kehidupan yang berikutnya. Tidak usahlah takut akan apa yang sudah Manusia raih dan miliki selama di dunia ini, karena semuanya bukan milik Manusia sebenarnya.