Dari manakah asalnya uang? Secara teori penjelasannya adalah uang merupakan sesuatu yang umumnya diterima oleh sekelompok orang untuk pertukaran barang, jasa, atau sumber daya. Setiap negara memiliki sistem sendiri koin dan uang kertas. Tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai uang. Karena hasil pemikiran manusia inilah bisa meringankan dan menata, mengatur cara manusia untuk menginginkan sesuatu tanpa sulit, namun juga sekaligus membuat menusia menjadi sulit dalam kenyataannya. Pada dasarnya uang akan kita dapat kalau kita mempunyai suatu benda baik yang bernilai, atau tidak, atau kita melakukan menjual jasa, bekerja lalu kemudian kita mendapatkan imbalannya. Jadi perlu di ingat bahwa uang diciptakan oleh manusia dan akan datangnya dari manusia juga. Uang itu semacam jembatan, diantara dua hak dan kewajiban uang maka uang berada di tengahnya. Tanpa ada uang ditengahnya maka kita tidak bisa melewati jembatan tersebut. Namun bisa saja kita lewat jembatan itu lewat bawah-nya, tetapi pernahkah kita berpikir kemungkinan yang akan terjadi seperti banyaknya bebatuan yang licin hingga bisa membuat kita tergelincir, air sungainya yang deras dan dalam, belum lagi banyak buaya rakus siap melahap. Dan manusia terus berpikir bagaimana agar uang itu bisa berada di dekat jembatan dimana kita berdiri dan uang bukan berada di tengah atau di ujung jembatan. Atau kata orang Inggris "Show me the money!".
Pada awalnya, orang-orang lah yang dibarter. Barter adalah pertukaran barang atau jasa untuk barang lainnya, baik itu untuk semacam makanan atau bisa berbentuk barang apa saja. Tetapi,
bagaimana jika Anda tidak setuju dengan sesuatu yang bernilai itu sebagai
imbalan? atau Anda tidak ingin apa yang orang lain punya? Untuk mengatasi masalah tersebut manusia mengembangkan apa yang disebut dengan uang komoditas.
Komoditas adalah barang dasar yang digunakan oleh hampir semua orang hingga saat ini. Di masa lalu, rempah- rempah, ternak dan benih komoditas lainnya itu pernah digunakan sebagai uang. Namun, dengan menggunakan komoditas sebagai uang menimbulkan masalah lain. Manusia harus membawa-nya kemana- mana dan itu cukup sulit, dan lagi timbul masalah dimana komoditas tersebut tidak bisa bertahan lama kalau disimpan.
Benda logam pertama diperkenalkan sebagai uang sekitar 5000 SM tepatnya pada 700 SM, bangsa Lidia menjadi masyarakat pertama di dunia Barat untuk membuat koin. Mereka mencetak koin tersebut dengan nilai- nilai tertentu. Bahan Metal yang mereka gunakan, karena saat itu sudah tersedia, karena juga mudah untuk dibuat dan dapat didaur ulang. Karena koin diberi nilai tertentu, menjadi lebih mudah untuk membandingkan biaya barang-barang yang orang inginkan.
Beberapa
uang kertas paling awal dikenal dari China, di mana pembuatan uang kertas menjadi umum pada tahun 960 dan seterusnya.
Setelah diperkenalkannya mata uang kertas, komoditas uang berevolusi menjadi uang representatif. Ini artinya uang itu sendiri dibuat tidak harus lagi sangat berharga.
Ada beberapa jenis uang yang diperkenalkan dan diciptakan
Uang kini telah digantikan namanya sebagai uang fiat. Fiat adalah kata Latin untuk "membiarkan hal itu harus dilakukan". Uang sekarang diberikan nilai oleh pemerintah atau dengan suatu keputusan, dengan kata lain dilindungi oleh hukum legal tender.
Kalau untuk asal usul uang "$" tidak pasti diketahuinya. Banyak sejarahwan yang melacak tanda uang $ ke Meksiko atau Spanyol "P" untuk peso atau disebut piaster. Menurut studi
tentang naskah kuno menunjukkan bahwa "S," lambat laun menjadi tulisan "P," tampak sangat mirip dengan tanda "$".
Tanggal 10 Maret 1862 Amerika Serikat pertama mengedarkan uang kertas. Denominasi adalah $ 5, $ 10, dan $ 20. Mereka menjadi alat pembayaran yang sah yang dilindungi oleh Undang-Undang 17 Maret 1862. Kemudian dimasukkannya kalimat "In God We Trust" di semua mata uangnya yang diperlukan oleh badan hukum pada tahun 1955. Semboyan
nasional pertama kali muncul pada uang kertas tahun 1957 tentang
Sertifikat Perak $ 1 dan juga pada semua Catatan Federal Reserve dimulai
dengan Seri 1963.
Bagi
anda yang mempunyai banyak uang, apalagi sampai susah untuk membelanjakannya
maka sebelum jembatannya rubuh karena keberatan dan juga sekalian
membersihkannya dari debu- debu, mending di kelola secara profesional menurut
nilai spiritual kita dan hal itu bisa berbentuk apa saja seperti untuk
anak- anak yatim piatu, janda tua, rumah jompo, biar jembatannya imbang
dan tetap kokoh. Buat yang pas- pas juga tidak ada salahnya kalau
memberi kepada yang membutuhkan biar jembatannya selalu bersih dan terus
di tengahnya diisi oleh uang. Karena sebelum uang itu ada, hal yang
harus kita ingat adalah semua itu ada kaitan-nya dengan diri kita
sendiri, selain kerja keras, harta kekayaan, semua itu datangnya dari
mana? Tentu dari Sang Pencipta. Kita menyebutnya rejeki. Karena uang
hanya sebagai perantara saja yang diciptakan oleh manusia, awal dari
bagaimana kita bisa dapat uang karena kita masih sehat, masih punya akal
dan pikiran dan seterusnya. Coba bayangkan kalau kita sakit? bagaimana
kita bisa menyebrang jembatan itu?
Pernah saya hanya mempunyai uang 20 ribu dikantong dan saat itu saya mau membeli makanan di sebuah warung nasi. Setelah saya masuk di luar saya lihat ada kakek renta yang berjualan pentil sepeda berhenti dan langsung terduduk jongkok di pinggir jalan. Kelihatannya kakek renta ini belum makan seharian terlihat dari raut wajahnya. Saya langsung memesan dua porsi makanan yang sama, pokoknya harus cukup dengan uang 20 ribu dibagi dua. Kemudian saya keluar dan berikan satu bungkus nasi itu berikut air minum-nya. Wajahnya tersenyum dan ada air mata keluar. Tidak ada kata- kata darinya hanya sedikit kebahagiaan. Dan bagi saya itulah sebuah kenikmatan yang tidak bisa dibeli dengan apapun.
Lalu bagaimana dengan mereka yang
tidak beruntung? Disitulah kita tahu bahwa ada siang ada malam, ada
hujan ada panas, ada kaya dan miskin. Intinya adalah selalu bersyukur
atas apa yang sudah kita miliki dan barbagilah, karena dengan berbagi
ilmu, harta maka semuanya tidaklah akan berkurang dan akan
bertambah.
Tuesday, September 25, 2012
Makna kode segitiga di botol plastik
Di setiap botol plastik ada
sebuah tanda atau kode yang perlu kita perhatikan, oleh sebab itu kita
harus mengetahui kode di botol tersebut. Kode tersebut dibuat oleh "The
Society of Plastic Industry" pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan juga
terlibat beberapa lembaga riset pengembangan sistem kode plastik
"International Organization of Standardization" disingkat ISO.
Untuk mengetahui dimana tanda pengenal kode plastik tersebut sebagai berikut:
- Bisa kita temukan dibagian bawah botol.
- Bentuknya sebuah segitiga.
- Di dalam bentuk segitiga tersebut ada angka.
- Kemudian ada nama jenis plastik tersebut di bawah segi tiga.
Mari kita lihat 7 kode- kode tersebut di botol plastik dan kita mulai dari nomor terbesar dulu.
1. OTHER
Dengan logo daur ulang angka 7 di tengahnya, disertai tulisan OTHER. Buat jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
Bisa ditemukan pada tempat makanan dan minuman contohnya botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan.
SAN n ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
SAN terdapat pada sikat gigi, piring, mangkuk mixer, cover termos, alat makan, penyaring kopi.
Dan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
PC (polycarbonate) dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula.
Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan n minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air panas.
Dengan logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap kendaraan, asap rokok dan bahan konstruksi gedung. Bahan seperti ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan plastik ini dapat dikenali dengan kode angka 6. Namun, bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, dapat kita coba mengetahuinya dengan cara dibakar. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.
Dengan logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, disertai tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah jenis bahan plastik yang terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terutama botol minuman untuk bayi.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
Dengan logo daur ulang angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE atau lengkapnya(low density polyethylene) yaitu plastik jenis cokelat (thermoplastic adalah plastik yang dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis dari jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang atau bening, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong sangat baik, mudah didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi berdaya kuat.
Barang berbahan LDPE ini sulit untuk dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Biasanya tertulis berwarna merah dengan angka 3 di tengahnya, serta ada tulisan V.
V arti-nya PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus dan botol-botol.
Reaksi yang akan terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi sangat berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Bahan PVC ini mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini larut pada suhu -15°C.
Di bagian bawah kemasan botol plastik ini tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE yang lengkapnya adalah (high density polyethylene) berlokasi di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, jenis Tupperware, galon air minum mineral, kursi lipat dan lainnya.
Botol plastik jenis HDPE ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan tahan terhadap suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama seperti PETE, HDPE juga disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
Tanda di botol plastik ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET yaitu (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih, transparan seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman pada umumnya.
Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai saja. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
Bahan PETE ini pun berbahaya bagi pekerja dengan pengolahan maupun botol daur ulang botol. Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut.
Jika kita seringnya menghirup senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.
Kebanyakan bahan PETE di dunia digunakan untuk serat sintesis dan bahan dasar botol kemasan. Di industri pertekstilan, PETE biasanya disebut dengan polyester.
Semoga bermanfaat untuk semuanya.
Untuk mengetahui dimana tanda pengenal kode plastik tersebut sebagai berikut:
- Bisa kita temukan dibagian bawah botol.
- Bentuknya sebuah segitiga.
- Di dalam bentuk segitiga tersebut ada angka.
- Kemudian ada nama jenis plastik tersebut di bawah segi tiga.
Mari kita lihat 7 kode- kode tersebut di botol plastik dan kita mulai dari nomor terbesar dulu.
1. OTHER
Dengan logo daur ulang angka 7 di tengahnya, disertai tulisan OTHER. Buat jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu:
1. SAN – styrene acrylonitrile,
2. ABS – acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC – polycarbonate,
4. Nylon
Bisa ditemukan pada tempat makanan dan minuman contohnya botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan.
SAN n ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.
SAN terdapat pada sikat gigi, piring, mangkuk mixer, cover termos, alat makan, penyaring kopi.
Dan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
PC (polycarbonate) dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula.
Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan n minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air panas.
Dengan logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS. Dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap kendaraan, asap rokok dan bahan konstruksi gedung. Bahan seperti ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.
Bahan plastik ini dapat dikenali dengan kode angka 6. Namun, bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, dapat kita coba mengetahuinya dengan cara dibakar. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.
Dengan logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, disertai tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah jenis bahan plastik yang terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terutama botol minuman untuk bayi.
Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
Dengan logo daur ulang angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE. LDPE atau lengkapnya(low density polyethylene) yaitu plastik jenis cokelat (thermoplastic adalah plastik yang dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis dari jenis LDPE ini adalah kuat, tembus pandang atau bening, fleksibel dan permukaan agak berlemak, pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong sangat baik, mudah didaur ulang serta baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi berdaya kuat.
Barang berbahan LDPE ini sulit untuk dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Biasanya tertulis berwarna merah dengan angka 3 di tengahnya, serta ada tulisan V.
V arti-nya PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus dan botol-botol.
Reaksi yang akan terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi sangat berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Bahan PVC ini mengandung DEHA (diethylhydroxylamine) yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini larut pada suhu -15°C.
Di bagian bawah kemasan botol plastik ini tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE yang lengkapnya adalah (high density polyethylene) berlokasi di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, jenis Tupperware, galon air minum mineral, kursi lipat dan lainnya.
Botol plastik jenis HDPE ini memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan tahan terhadap suhu tinggi. Merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama seperti PETE, HDPE juga disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
Tanda di botol plastik ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET yaitu (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih, transparan seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman pada umumnya.
Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai saja. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
Bahan PETE ini pun berbahaya bagi pekerja dengan pengolahan maupun botol daur ulang botol. Pembuatan PETE menggunakan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan dengan menghirup udara yang mengandung senyawa tersebut.
Jika kita seringnya menghirup senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit dan saluran pernapasan. Bagi wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran. Bila melahirkan pun, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.
Kebanyakan bahan PETE di dunia digunakan untuk serat sintesis dan bahan dasar botol kemasan. Di industri pertekstilan, PETE biasanya disebut dengan polyester.
Setelah kita mengetahui klasifikasi kode- kode tersebut maka yang perlu diingat adalah:
- Berhati-hatilah dalam menggunakan plastik yang ber-kode 1, 3, 6 dan 7 (PC), semuanya memiliki kandungan berbahaya secara kimiawi. Hanya untuk digunakan sekali pakai!
- Gunakan plastik jenis kode 2, 4, 5 dan 7 (SAN atau ABS) yang cukup aman untuk digunakan.
- Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum di dalam kulkas.
Semoga bermanfaat untuk semuanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)