Di setiap tempat di muka Bumi ini ada yang namanya penghuni alam lain yang tidak Manusia bisa lihat keberadaan mahluk astral tersebut bahkan di atas langit pun ada penghuninya. Manusia dibekali oleh rasa takut terhadap apa yang disampaikan oleh lima indera masing- masing, mulai dari dirinya yang memang kadar takut nya yang besar atau yang kecil. Tidak ada seorang pun yang tidak punya rasa takut. Keyakinan juga mempengaruhi, walau tidak meyakini adanya mahluk astral, ketakutan terhadap sesuatu itu selalu ada. Ketakutan itu bisa juga dibentuk atau diperoleh dari cerita penghantar tidur saat anak- anak. Terkadang salah kaprah juga sejak zaman dahulu kita masih kecil sudah ditakut- takuti oleh dongeng masyarakat setempat. Contohnya jika ada pohon besar atau bangunan kosong , seseorang langsung memperingati kita jangan lewat ke tempat tersebut sehabis sore hari karena angker. Keberadaan mahluk astral ini memang nyata, namun Manusia semakin memperkuatnya dengan cerita- cerita yang belum tentu demikian kuatnya. Imajinasi yang disampaikan inilah terekam dalam ingatan setiap orang.
Roh- roh yang bergentayangan biasanya minta untuk di sempurnakan dengan cara di beri doa agar mereka bisa beristirahat dengan tenang, mungkin ada satu kejadian tragis menimpa mereka semasa hidupnya. Lain lagi dengan bangsa hantu atau bangsa jin jika mereka tidak mengganggu sebaiknya biarkan saja. Mahluk ini sudah menjadi penghuni Bumi tertua. Terkecuali mereka membawa semacam musibah terhadap Manusia seperti berupa penyakit atau kejadian di luar nalar yang membahayakan jiwa Manusia. Roh yang bergentayangan bisa juga menyimpan pesan terhadap Manusia untuk minta tolong bagi mereka yang sering di datangi dan diganggu.
Dan tahukah anda bahwa dunia roh itu mempunyai pola garis lurus? Yang artinya mereka ini terbatas ruang lingkup dalam bergeraknya dan hanya mempunyai jalan bergentayangan dari titik A ke titik B (lurus). Dalam dunia mereka juga ada wilayahnya masing- masing, jadi tidak bisa sembarangan berdiam atau menjelajah ke tempat lain. Oleh sebab itu jika pernah melihat selintas di area tersebut maka berikutnya selalu jenis roh, hantu yang sama.
Satu sumber yang bisa menghubungkan dengan mereka adalah aliran medan listrik yang berada disekitarnya. Karena mahluk astrak ini adalah sebuah energi.
Manusia takut sesuatu atau berada di tempat gelap, tempat terbengkalai yang angker, tempat yang sunyi, tempat yang suhunya lembab bukan? Kalau roh itu justru berada di tempat- tempat tersebut. Kita bisa mengetahuinya dari ciri- ciri dari kelembaban suhunya.
Sangat langka Manusia bisa bertemu secara langsung dan melihat jelas bentuk roh atau hantu tersebut. Para roh juga tidak semudah itu agar bisa terlihat oleh Manusia. Untuk bisa terlihat diperlukan beberapa proses yang berat. Ironis bukan bahwa ada Manusia yang ingin bisa tidak terlihat?
Semakin banyak ion- ion listrik maka kemungkinan besar mereka mengambil energinya tersebut dari sumber itu.
Manusia adalah katalisator yang baik bagi roh dan hantu dengan cara memakan energi ketakutan Manusia itu. Manusia ketika dalam ketakutan maka dari dalam tubuhnya mengeluarkan ion- ion tersebut yang bisa diserap mahluk astral tersebut. Semakin merasa takut maka semakin mudah roh dan hantu berwujud. Semuanya itu keluar dari pikiran Manusia juga. Ketakutan Manusia tidak bisa dimanupulasi dan mahluk astral sudah tahu akan hal itu.
Lalu bagaimana mempengaruhi seseorang agar bisa melepaskan energi tersebut? Contohnya dibuatnya kursi bergeser, lampu yang menyala dan kemudian mati, munculnya halusinasi berupa bayangan hitam, bisikan- bisikan. Bagi seseorang yang tidak merasa takut sangatlah sulit buat roh itu mengganggu justru mereka semakin lemah kekuatannya.