Thursday, November 22, 2012

Hal yang penting bagi mengendara mobil Matik


Sama halnya dengan mobil transmisi manual, kendaraan mobil matik juga perlu diperhatikan beberapa hal agar transmisinya bisa berumur panjang karena sekali rusak artinya harus mengganti seluruh rangkaian transmisinya dan biayanya juga sangat besar.  Transmisi matik sudah banyak berubah dan kini semakin canggih seperti Tiptronic atau Steptronic, Clutchless Manual, Sequential Manual, CVT atau Multitronic, dan yang paling canggih adalah Double Clutch Gearbox.
Berikut hal perlu Anda perhatikan mengendara kendaraan mobil otomatik.

1. Posisi D
Ketika Anda berada dalam kemacetan lalu lintas yang padat dan lama atau saat berada di lampu merah sebaiknya jangan menahan posisi transmisi di D sambil menginjak pedal rem, alasannya karena ketika rem di pijak maka transmisi akan terus berputar atau bekerja terus menerus sehingga bisa mengurangi umur transmisi matik tersebut. Sebaiknya ubah posisi di N. Kecuali Anda hanya berhenti beberapa detik saja tidak akan jadi masalah.

2. Jalan naik atau turun
Ketika mobil Anda dalam posisi di tanjakan atau jalan yang menurun, sebaiknya gunakan posisi +/- atau D1 dan D2, Anda bisa saja memakai D  namun kerja dan beban dari mesin matik akan lebih berat lagi sehingga menguras tenaga berlebihan bagi komponennya.

3. Parkir
Biasakan Anda posisikan tuas transmisi di P disaat Anda sedang parkir. Untuk lebih amannya lagi pergunakan rem tangan sebagai tambahan keamanan.

4. Posisi Aman
Biasanya pengguna mobil transmisi manual posisi tuas ke belakang itu artinya mundur, jadi bagi Anda yang belum terbiasa dengan transmisi matik sebaiknya perhatikan dulu posisi tuas transmisinya sebelum Anda mulai nyalakan mesin, artinya kalau di transmisi otomatik itu posisi P berada di depan. Banyak terjadi kecelakaan seperti mobil terjun dari lantai atas karena belum terbiasa dengan posisi matik.

5. Perhatikan Oli transmisi ATF
Sebaiknya Anda perhatikan juga oli transmisinya. Satu hal yang penting adalah Anda harus selalu mengganti oli transmisi sesuai dengan pabrikan. Artinya pemakaian oli harus sama merek dan kadarnya untuk pemakaian seterusnya. Gantilah oli tersebut di dealer merek kendaraan tersebut. Pernah ada kasus seseorang baru membeli mobil bekas matik lalu kemudian olinya diganti di bengkel non- resmi, ketika kendaraan baru jalan beberapa ratus meter, langsung mati total. Akhirnya setelah dibawa ke dealer resmi ternyata salah mengganti oli transmisi dengan merek berbeda dan tidak sesuai rekomendasi pabrikan mobil tersebut. Akhirnya harus diperbaiki seluruh komponen-nya.