Wednesday, June 24, 2015

Korban friend.zone?

Friendzone adalah sebuah istilah yang akhir-akhir menjadi populer di dunia maya. Friendzone adalah istilah yg digunakan untuk menyebut kecenderungan kaum hawa untuk menjadikan seorang cowok yg baik dan dapat diandalkan hanya sebagai teman (sementara itu mereka lebih milih jadian sama cowok yg sering bikin mereka nangis, atau mengeluh berjam-jam di telepon mengenai betapa di sekelilingnya tidak ada kandidat cowok yg menarik untuk dijadikan pacar)

Pasti bahagia dong kalau cewek yang kamu PDKT-in ternyata juga respon sama PDKT-mu itu. Kamu perhatian sama si dia, dia juga balas perhatian sama kamu. Tapi hati-hati dulu. Jangan langsung senang kalau dia juga punya rasa yang sama seperti kamu. Bisa saja dia membalas perhatianmu itu karena dia merasa tidak enak sama kamu. Kan kamu teman dekatnya? Tidak salah dong kalo dia perhatian sama temannya?

Sekarang, coba kamu ingat-ingat dan perhatikan saat si dia menghubungi kamu. Apakah dia selalu menghubungimu meskipun hanya sekedar menanyakan kabar dan kamu lagi apa, atau dia selalu menghubungimu saat dia punya maksud tertentu seperti meminta bantuan misalnya. Nah, kalo dia ternyata selama ini cuma menghubungimu kalau ada butuhnya saja, bisa jadi itu adalah salah satu tanda-tanda dia cuma nge-friendzone kamu.



Dia menghubungi kamu karena ada butuhnya, yaitu curhat. Dia sering banget cerita-cerita ke kamu tentang berbagai macam hal. Mulai dari teman yang menyebalkan, cara berbicara teman saingannya atau curhat tentang cowok cakep. Kamu pun merasa tidak keberatan dengan curhatan dia karena kamu menganggap kalo dia membutuhkan kamu dalam hal yang spesial. Tapi sadarlah kalau naksir kamu, dia tidak bakal akan cerita cowok lain ke kamu. Betul kan?


Tentu saja kalau dia mengajak keluar kamu akan bahagia banget. Kamu akan berharap kalau dia akan mengajak kamu keluar berdua saja. Kamu pun bersemangat buat menjemput dia. Kamu berharap, ajakan dia adalah sebuah kencan yang indah. Tapi harapan hanyalah harapan. Ternyata saat kamu sampai di lokasi, sudah banyak teman-teman kalian yang menunggu kedatanganmu dan dia. Yah nggak jadi kencan berdua deh.

Gagal tidak jadi kencan karena ternyata dia juga mengajak teman-teman lainnya, kamu pun tidak menyerah buat PDKT ke dia. Akhirnya kamu pun memberanikan diri untuk mengajaknya keluar berdua, alias kencan. Tapi sayangnya, lagi-lagi dia punya alasan buat menolak ajakanmu itu. Kalau sekali nggak apa deh, bukan masalah. Biasanya cewek memang suka malu-malu kucing begitu. Kamu pun mengajaknya sekali lagi, tapi ternyata dia juga menolak dengan alasan yang lain lagi. Nah kalau sudah begini, sepertinya tanda-tanda friendzone sudah bisa diidentifikasi.

Kamu merasa hubunganmu dengannya ini menggantung. Dekat tapi bukan pacar. Pacar tapi tidak juga dekat-dekat amat dan tidak jelas statusnya. Makanya kamu memberanikan diri buat menanyakan padanya sebenarnya bagaimana sih hubungan kalian berdua. Tapi sayang sekali, tiap kali kamu menanyakan hal ini padanya, dia pasti berusaha buat mengalihkan pembicaraan atau menghindar.

Ketika ada kesempatan emas datang begini. Mungkin dia lagi tidak ada ide buat mengalihkan pembicaraanmu. Akhirnya kamu pun berhasil menanyakan kejelasan status padanya. Tapi semua pertanyaanmu itu hanya dijawab dia dengan kata “kita lihat nanti saja ya” atau “kita jalani saja dulu”. Kata-kata ini tidak jelas kan? Membingungkan. Apanya yang dijalani? Apanya yang dilihat? Sedang ungkapan cinta saja belum pernah terucap di bibir. Ini kategori Friendzone!!!

Masih belum yakin juga dengan tanda-tanda friendzone yang sudah disebutkan diatas?, kamu pun akhirnya memberanikan diri buat nembak dia dan menyatakan cinta. Tapi lagi-lagi sayang sejuta sayang, ternyata jawaban dia adalah “maaf, kamu sudah aku anggap sebagai sahabat aku sendiri”

No comments:

Post a Comment