Saturday, June 13, 2015

Ketagihan iklan

Semakin sering dan semakin banyak terlihat maka semakin Anda menginginkannya. Terutama produk makanan, setiap sekian belas meter selalu ada restoran cepat saji dengan gambar iklan mereka yang membuat lapar dan ingin mencobanya. Demikianlah tugas dari mereka untuk menggoda Anda.
Di zaman sekarang tidak ada makanan yang bisa membuat Anda tidak balik lagi untuk mencicipinya. Entah itu Anda sudah kecanduan zat penyedap atau bumbu rahasia mereka. Persaingan memang sudah semakin banyak dan Anda akan makan makanan olahan atau makanan beku. Tidak heran jika biaya produksi bisa di tekan dan dijual murah. Mungkin lain cerita jika Anda makan di restoran mahal dengan Chef yang jago masak. Tentu Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak dan menunggu dengan sabar dengan lilin yang kian meleleh bersama teman kencan Anda.
Efek kejiwaan itulah yang dibangun mereka untuk menarik lebih banyak konsumen. Sudah jarang ditemukan produk inovatif saat ini, mungkin dari televisi Anda masih menemukan produk menghalus muka tanpa operasi plastik. Kira- kira efektif tidak? Harga murah namun hasil maksimal sesuai bunyi iklan tersebut.
Pernahkah Anda percaya bahwa untuk memutihkan gigi bisa dilakukan tanpa ke dokter gigi? Sebuah produk pasta gigi berani menjamin bahwa dalam pemakaian sekali akan terlihat bedanya. Wow betulkah? Namun mungkin ada catatan bahwa "tergantung kondisi gigi Anda saat itu". Apakah Anda sudah dibohongi dengan keberanian produk tersebut? Selalu ada kalimat yang akan memutar balikan pertanyaan dan keluhan Anda sebagai pemakai.
Semua orang mungkin tahu kenapa mie instan bisa dikemas sekeras itu? Kenapa sirup dan minuman bisa semanis itu? Kenapa es krim sangat manis dan tidak cukup satu makannya? Tentu Anda akan mengeluh kalau jus kotak yang Anda beli tidak manis. Nah itu dia manis adalah sesuatu yang kita suka. Beberapa tahun kebelakang manis, gurih di dapatkan dari lemak. Oh iya lemak memang sangat menggoda lidah, namun saat ini sudah tergantikan dengan bahan lain yang lebih murah.

Namun produksi yang mereka keluarkan masih dibilang aman setidaknya dalam waktu tertentu. Apapun yang terlalu berlebihan akan membuat masalah dan akibatnya bisa fatal. Jika anak-anak sekarang begitu gemar makan di restoran dan tidak suka masakan rumah, sangat bisa di mengerti sebab mulai dari susu formula juga sudah lain kandungan zat khususnya. Di luar para pembuat makanan sudah terkontaminasi zat penyedap dan zat buatan sedangkan di rumah hanya mengandalkan bumbu dapur sederhana. Tetapi coba kalau seorang Chef yang masaknya, pasti mereka menyukainya kan? 

Bagaimana kalau kita beralih kepada produk lain misalnya kendaraan. Bagaimana mereka memikat pelanggannya? Ada yang bilang bahwa kendaraan pertama yang mereka miliki maka jika seseorang membeli lagi maka si orang ini akan membeli dengan merk yang sama. Jadi kuncinya kejarlah orang yang pertama mau beli dan punya kendaraan. 
Terkadang seseorang terpengaruh dengan gosip pasar yang menjatuhkan produk lain. Merk tersebut di kategorikan sebagai kendaraan boros, suku cadang mahal, harganya jatuh jika dijual, merknya tidak terkenal, mahal lagi. Wah wah mereka itu berhasil menciptakan kesan negatif pada merk tertentu. Sementara di negara maju mereka membuat iklan yang menonjolkan kelebihan produknya atau lebih murah dengan spek yang sama. Di negara maju pasar kendaraan sangat luas dan tidak tergantung brand namun fungsi dan harga yang terpenting. Negara-negara maju keselamatan penumpang dan pengemudi sangat penting. 
Dan ironisnya mereka ini tidak dapat satu sen pun uang dari produk tersebut. Semuanya karena hembusan dari mulut ke mukut. Jika diperhitungkan dan diteliti ternyata sama saja hasilnya. Tidak ada kelemahan dari setiap produk yang dijual. Manakala di awal seseorang sudah memahami dan mencintai produknya, sulit buat mereka beralih karena terbukti baik menurutnya dan ada semacam kebanggaan tersendiri. Apakah Anda selalu ingin untung? Apakah itu semacam investasi?apakah memang Anda berniat menjualnya? Seperti yang kita tahu bahwa aset bergerak itu mengalami penurunan. Yang membuatnya demikian juga Manusia sendiri. Hukum ekonomi berlaku dalam setiap produk. Yang hebatnya kendaraan melimpah dan harga pun dibuat mahal, ehm aneh juga. Fasilitas sama, bentuk sama, fungsi sama dan yang membedakan adalah "brand" dan harga. Tingkat sosial dan daya beli masyarakat berbeda-beda, dan memang tersedia bagi mereka sehingga setiap orang bisa menilai seberapa banyak uang mereka. 
Namun sekarang kita tidak usah kuatir dengan produk kendaraan yang akan kita beli. Banyak informasi melalui acara di media seperti televisi, majalah, tabloid dan internet membahas semua kelebihan dan kekurangan kendaraan tersebut. Boros atau iritnya kendaraan tersebut tergantung cara Anda mengemudi dan jika pingin super irit belilah mobil listrik.


Seperti sebuah merk gadget terkenal gambar apel dan merk lainnya yang menganut sistem disebut  Android. Nama sesuatu produk mempengaruhi keinginan masyarakat demi sebuah gengsi dan ingin dipandang penting bagi orang lain. Maka keluarlah produk asli palsu demi memenuhi hasrat pembeli yang tinggi. Dahulu orang begitu ingin punya televisi merk Sony, namun akhirnya tergerus jaman dan sekarang ingin punya merk Samsung. Dulu orang ingin punya telepon genggam merk Nokia, kini beralih ke Samsung atau Apple. Dulu punya mobil tua antik bernama Accord yang elegan namun sekarang punya KIA Sedona. 

Pernahkah Anda perduli dengan tulisan tertera pada produk atau buku panduan? Dibaca atau tidak isinya mungkin tidak semuanya benar dan jika Anda mempunyai penyakit diabetes mungkin akan rajin membaca komposisi produk tersebut. 

Tidakah Anda ingin tahu masa kadaluarsanya? Walaupun murah tetapi baikah untuk tubuh Anda? Terutama anak kecil dan bayi. Sangat penting untuk mengetahui komposisi bahan dan penyajian karena Anda tidak ingin terkontaminasi zat tertentu yang tubuh Anda tidak bisa menerimanya. 

Iklan sebuah agen penjual rumah dipengaruhi dari bagaimana seorang photographer mengambil sebuah dapur kecil menjadi tampak luas. Dan mengatakan bahwa rumah ini bekas seorang artis film. Dan ketika harganya dibawah pasaran Anda pun bertanya-tanya apa mungkin dulu rumah ini berhantu? Atau telah terjadi prmbunuhan sadis? Tentu tidak demikian kalau ternyata si artis bangkrut karena wajahnya tersiram air panas dan tidak bisa bekerja lagi. 

Betapa indahnya sebuah iklan produk hospitality di sebuah televisi dan majalah bahkan komentar dari e- commerce menjadikan Hotel tersebut mendapat bintang lima. Tidak ada yang bisa membuktikan karangan cerita itu selain datang dan tidur di Hotel tersebut. Semua bisnis hospitality adalah keramah tamahan, menjual produk dan melayani konsumen. Setiap Manusia mempunyai insting dan bisa merasakan atmosfir suatu tempat yang ditinggalinya. Seorang pengusaha datang setelah letih bertemu rekan bisnis untuk menawarkan produk tentu tidak butuh apa-apa selain tidur nyenyak diatas matras yang empuk. Dan saat itu pendingin kamar rusak, air panas tidak keluar lalu solusinya lambat. Orang ini berpikir kenapa memilih Hotel yang menurut iklan bagaikan berada dirumah sendiri? Dan memang semua ramah tamah. Baiklah mungkin pengusaha ini mendapat hari sialnya. Paling tidak Manager nya datang menyapa dengan baik lalu sarapan pagi dengan menu yang bukan "continental breakfast" saja tetapi ditambah 5 donat bertabur coklat dan gratis air putih.

Yang paling sarat dengan misteri adalah iklan penyedia kartu telepon genggam. Berbagai cara dengan kata "grati, murah dan cepat". Begitukah kenyataannya? Apa ada jaman sekarang serba gratis? Yang saya tahu Wanita pun kian mahal. Tidakah Anda tahu bahwa promosi mereka berbelit-belit? Sebuah hitungan matematika yang kita tidak mengerti? Sebuah pembulatan angka, artinya biaya dari pembulatan itu cukup untuk mengumpulkan dana pada acara amal setiap tutup buku. Ini area gelap dalam bisnis komunikasi. Jika dalam hitungan membeli bahan bakar bensin di pengisian resmi pernahkah ada koma sehingga Anda harus bayar sen nya? Pembulatan, ingat itu dan bensin yang dikucurkan jelas terlihat bukan? 

Antara kebohongan dan tidak nya bahwa setiap produk itu relatif  penilaiannya bagaimana cara kerjanya atau misi dari produk tersebut. Jika kita menyalahkan tubuh yang kian membesar, penyakit berdatangan karena terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis, kelezatan daging panggang dan zat-zat penyedap lalu persaingan produk yang kian merajalela semuanya kembali dan tergantung Anda sendiri akhirnya karena Anda pun sebenarnya tahu. 

No comments:

Post a Comment