Thursday, October 11, 2012

Fanatisme merek kendaraan


Di belahan dunia manapun fanatisme "Brands" kendaraan mobil atau motor merupakan bagian dari kebanggaan konsumen itu sendiri.  Awalnya mungkin sejak dari dulu pabrikan ini sudah terkenal di negaranya dan keluarganya turun temurun memakai merek kendaraan tersebut, muncul  karena pertama kali membeli merek kendaraan tersebut lalu selanjutnya memilih merek yang sama, bisa dari komunitas otomotif, informasi dan iklan dari media masa, merek ini menancapkan figur kuat kepada konsumennya sejak dahulu sehingga menimbulkan kebanggaan.  Namun di beberapa negara maju, bagi mereka merek apapun tidak menjadi pengaruh, untuk negara- negara tersebut kerja keras bagian penjualan dan pemasaran merupakan kunci suksesnya, bagi konsumen ini yang terpenting adalah fungsi kendaraan  tersebut terpenuhi untuk dikendarai. 
Demikian juga di Indonesia, merek sebuah kendaraan menjadi suatu pilihan dan kebanggaan pemiliknya, terbukti banyaknya komunitas- komunitas merek pabrikan- pabrikan mobil tersebut di  Indonesia, selain itu para pemasok atau penjual membuat komunitas tersebut adalah bagian dari  "marketing strategy". 

Namun di zaman sekarang ini konsumen semakin cerdas dan banyak pertimbangan dalam hal memilih produk sebuah kendaraan roda empat atau dua. Akankah fanatisme "brands" ini bisa bertahan dalam jangka panjang? Jawabannya tentu bisa, namun kalau banyak pertimbangan, terutama harga yang tinggi hal ini akan menjadi sebatas kebanggaan saja dan bukan sebagai kepemilikan. Maksudnya fanatisme "brand" ini seperti ideologi. Oleh sebab itu mereka tidak harus membeli merek yang di inginkan, dikarenakan ada beberapa faktor yang dipertimbangkan-nya.

Sebagai contoh secara umum di Indonesia untuk kendaraan roda empat.

1. Merek kendaraan. 
    Inilah faktor pertama yang ada dalam benak konsumen. Semakin terkenal maka semakin berminat dengan produknya, terutama kalau nilai purna jualnya tinggi. Karena mereka sudah memperkirakan berapa tahun akan mereka pakai.
  
2. Model dan desain
   Konsumen ini akan mengamati tampak luar kendaraan tersebut, apakah garis desainnya kaku atau enak      dipandang, mereka akan berkeliling mulai dari depan, samping dan belakang. Ada juga konsumen yang menyukai desain yang terbaru dan inovatif, artinya mereka menyukai model yang berbeda dari  lainnya. Kemudian interior yang akan dilihatnya, apakah bisa muat banyak penumpang dan barang, fasilitas standard apa saja yang diberikan dan selain itu apa ada fasilitas tambahan. Beberapa konsumen menyukai teknologi canggih, dan ada juga yang menyukai hal yang sederhana saja. Konsumen juga kadang memikirkan masalah ukuran,  terkadang mereka menyukai kendaraan yang praktis dan mudah diajak bermanuver.

3. Bahan bakar dan perawatan
 Inilah yang selalu ditanyakan konsumen. Terutama untuk jenis kendaraan komersial atau bisnis. Untuk kendaraan probadi juga tidak luput dari pertanyaan tersebut. Terutama bagi yang mobilitasnya tinggi setiap hari hal ini sangat penting. Biasanya sebelum pertanyaan ini ada pertanyaan yang penting juga buat mereka yaitu berapa "Volume Silinder" atau cc, mereka sudah paham kalau cc besar artinya akan boros bahan bakar dan membutuhkan oktan tinggi. Mayoritas konsumen maunya kendaraan yang mudah perawatannya, tidak ribet, harga suku cadang yang sebanding.
 
4. Harga
Dan inilah akhir dari sebuah keputusan apakah konsumen akan membeli kendaraan tersebut atau akan menunda membelinya. Secara umum konsumen  ingin harga yang tidak tinggi dan sebanding dengan produk yang ditawarkan.



No comments:

Post a Comment