Sunday, October 14, 2012

Apakah mengemudi kendaraan itu mudah?




Mengemudi kendaraan adalah di ibaratkan kita sedang menyatukan pikiran dengan mesin atau kendaraan tersebut. Mengemudi kendaraan diperlukan mental dan fisik yang baik dan normal. Seperti seorang pembalap profesional, mereka itu adalah orang- orang pilihan terbaik secara mental dan fisiknya. Karena selain mereka ini berpacu dengan kecepatan tinggi, mereka juga harus berfikir secara akurat, tepat, agar terhindar dari kesalahan fatal dan bahaya dalam hitungan cuma per detik, disamping itu tentu dengan keahlian mengemudinya.
Begitu juga mengemudi di jalan raya. Pernahkah anda melihat seseorang yang belajar mengemudi lalu kemudian tidak pernah mendapatkan surat izin mengemudi? Mengemudi itu bukan hanya mahir mengolah transmisi, gas, kopling, stop dan maju, namun bagaimana seorang pengemudi itu selalu waspada, mengetahui dan membaca rambu- rambu, harus sanggup secara reflek atau sigap mengendalikan kendaraannya jika ada ancaman. Justru hal yang terpenting adalah bagaimana mengendalikan emosi kita. Pada mengemudi kita tidak hanya fokus pada satu bidang, misalnya jalan, namun kita harus bisa mengetahui ada apa di samping kiri dan kanan, ada apa dibelakang kita. Semuanya mengandung unsur perhitungan. Mungkin tidak sering kita menemukan suatu kasus dalam setiap perjalanan kita mengemudi, namun selalu tetap waspada dan mengetahui situasi dan keadaan sekeliling. Jangan lupa untuk selalu memakai sabuk pengaman setiap anda berkendara.

Berikut ada 3 faktor yang menyebabkan kecelakan kendaraan;

1. Disebabkan faktor kesalahan manusia, disebabkan rasa mengantuk, pengaruh narkoba, minuman beralkohol, emosi yang tinggi, melamun, rasa sakit, mengendalikan kendaraan dengan cepat tanpa memahami cara menanggulanginya,  dan lain sebagainya. 



2. Faktor teknis dari kendaraan tersebut, misalnya kecelakaan dari kesalahan pabrikan, ban yang sudah tidak layak pakai, rem yang sudah tipis, kelebihan beban penumpang atau barang.




3.Disebabkan karena faktor dari luar, artinya suatu kecelakaan disebabkan oleh misalnya seseorang yang menyebrang jalan, faktor jalan yang rusak, faktor cuaca dan sebagainya.

Selain alasannya kita menyatukan pikiran dengan mesin atau kendaraan, hal lain yang juga penting ialah kita juga harus mengerti dengan kondisi kendaraan kita itu. Kita harus mengerti apa kelemahan dari kendaraan kita. Ketika anda memasuki kendaraan apakah kondisi pikiran dan fisik kita normal dan siap untuk melaju? Terkadang kecelakan terjadi karena mereka masih memaksakan diri untuk mengemudi, dikarenakan mereka masih berpikir  sanggup untuk mengemudi. Setiap kejadian suatu kecelakaan itu hanya memerlukan se- per detik saja dari setiap momentnya, maka bisa anda bayangkan jika itu terjadi. Coba saja anda lakukan hal ini untuk mengetes seberapa besar pengaruh konsentrasi dan mengemudi, contohnya anda mencoba berusaha mengambil sesuatu di bawah dasar mobil karena jatuh, disaat tangan anda satu mencarinya ke bawah lalu tangan satu lagi berpegang ke kemudi, maka kendaraan anda akan melaju oleng, padahal anda sudah merasa masih bisa mengontrolnya. Itu artinya pikiran anda sudah terpecah menjadi dua. Yang satu berusaha menstabilkan kemudi, lalu yang otak satunya berupaya mendapatkan benda jatuh tersebut dalam keadaan posisi badan tidak duduk tegak.
Aktifitas lain yang mengganggu konsentrasi anda adalah merokok dalam kendaraan. 
Menerima panggilan telepon dalam keadaan sedang mengemudi.
Pastikan juga anda menjaga jarak di depan hal ini untuk mengantisipasi jarak pengereman.
Hemat bensin, jadi pintarlah menginjak pedal gas dan aman sampai tujuan itu adalah








No comments:

Post a Comment