Beberapa pabrikan terkenal maupun perusahaan perorangan sudah mengeluarkan kendaaan listrik ini. Mulai dari yang berkecepatan lambat dan yang terkencang. Namun apakah sudah tepat waktunya beralih kepada kendaraan jenis listrik ini? Beberapa negara mungkin belum siap.
Contohnya seperti anda mempunyai telepon genggam masa kini dan batere adalah sesuatu yang masih menjadi masalah terbesar. Bisa anda bayangkan jika batere telepon akan habis dan sulit menemukan tempat untuk isi ulang. Namun kemungkinan hal tersebut suatu saat bisa diatasi dengan kandungan isi batere yang sanggup bertahan lama dan bagi kendaraan listrik akan semakin banyaknya stasiun pengisian ulang batere dibangun di setiap jalan.
Kendaraan menggunakan energi listrik model desainnya kurang menarik.
Untuk tahun sekarang stasiun pengisian di beberapa negara masih langka tersedia.
Penggunaan kendaraan listrik di dalam kota untuk saat ini masih baik dan terpenuhi.
Dan pilihan dari pabrikan Dunia hingga independen berlomba membuat kendaraan yang hijau ini.
Berawal dari protipe hingga produksi masal.
Jarak tempuh yang masih terbatas tetap memerlukan pengisian ulang dan membutuhkan waktu beberapa jam untuk isi ulang penuh.
Harga satu unitnya masih terasa mahal walau ada subsidi dari Pemerintah negara tersebut.
Mungkin kendaraan listrik ini lebih sederhana cara bekerjanya.
Harga batere pun masih cukup tinggi.
Sebenarnya tidak 100% bebas bahan kimia yang dilepaskan oleh kendaraan listrik ini, dari batere juga melepaskan jenis bahan kimia yang terkena proses panas. Bahan bakunya batere seperti saat ini terdiri dari nikel, manganese, cobalt oxides. Tetapi paling tidak sanggup mengurangi dan menekan asap polusi racun CO2.
Penggemar kecepatan tidak usah kuatir dengan tenaga kendaraan listrik, contohnya model SP 85D ini sanggup menyemburkan tenaga 691HP dengan top speed 155m/h
Hanya saja untuk saat ini masih sangat mahal untuk digunakan.
Beberapa negara sudah memakai transportasi umumnya menggunakan energi listrik.
No comments:
Post a Comment