Tuesday, October 16, 2012

Sampah dan manusia, siapa yang salah?



Berjalanlah ke setiap sudut dan pinggiran sungai, atau masuk ke dalam lingkungan dan disitu kita akan banyak melihat sampah bertebaran. Di pinggir jalan pun banyak sampah berterbaran terutama jenis plastik. Pemandangan ini sudah biasa terjadi. Saya juga tidak mengerti siapa yang salah dalam hal ini? Mari kita telusuri satu persatu. 

- Setiap manusia itu menyukai kebersihan, rasanya tidak ada manusia yang akan betah tinggal di tempat kotor. Apakah karena ada pola berpikir seperti dibawah ini?

- Kebersihan itu hanya dimiliki oleh orang- orang yang mampu.
- Kebersihan itu harganya mahal bagi orang- orang tidak mampu.
- Kebersihan itu memerlukan tanggung jawab dari diri orang tersebut.
- Kebersihan itu berkaitan dengan nasib hidup seseorang.
- Kebersihan itu tergantung tingkat pendidikan seseorang.
- Kebersihan itu adalah peraturan yang tidak biasa buat mereka.

Kemudian apa susahnya menjaga lingkungan agar tetap bersih? Kebersihan lingkungan itu tidak artinya semuanya harus indah dan bagus dilihat, namun intinya adalah membuang sesuatu pada tempatnya. Sederhananya begini saja, Tidak usah  mengetahui ilmunya atau apapun itu,  tetapi punya kesadaraan dan niat saja, diperlukan hanya membuang sesuatu ke tempatnya. Mudah kan?

Contohnya ada 2 macam jenis sampah itu, 

1. Sampah jenis organik artinya sampah yang bisa terurai
2. Sampah anorganik artinya sampah yang tidak bisa terurai

Namun saya tidak sedang membahas jenis sampah, tetapi lebih kepada bagaimana kesadaran dan fasilitas pengelolaan sampah di setiap lingkungan. 

Lingkungan kotor bisa disebabkan karena;

1. Pola berpikir yang sempit. seseorang itu malas membuang sampah pada tempatnya, cari gampangnya saja, cari tempat terdekat saja, cari praktisnya saja, tidak tersedia fasilitasnya atau berpikir sudah budaya turun temurun.

2. Tidak adanya fasilitas tersedia pembuangan yang memadai  sesuai aturan oleh pemerintah. Pemerintah tidak  perhatian secara detail terhadap sampah di setiap lingkungan. Hanya diberikan fasilitas pembuangan sementara. Sumber daya manusia yang tidak memadai.

3. Kebersihan lingkungan tanggung jawab masing- masing, sehingga tidak ada keperdulian dari seseorang itu.

4. Peraturan yang tidak tegas dari pemerintah atau lingkungannya.

Sepertinya memang demikian, berjalanlah terus ke tempat yang lebih bagus, banyak kah tempat sampah tersedia?  Tentu hanya di daerah kota saja fasilitas tersebut tersedia, contohnya di perkantoran, sekolah, mall, rumah sakit, fasilitas militer dan tempat formal lainnya. Karena ditunjang oleh sumber daya manusia.  
Sampah adalah suatu hal yang serius harus ditanggulangi dengan benar dan tepat guna. Banyak hal yang bisa kita ketahui dari sampah- sampah tersebut seperti daur ulang, untuk pupuk dan sebagainya. Kebersihan lingkungan tidak harus di sekitar gedung- gedung besar, namun mulailah dari rumah kita sendiri.

Ada perilaku yang menurut saya aneh namun lucu, ketika yang punya tempat menempatkan tanda "Tolong jangan buang sampah sembarangan disini!", namun tetap saja membuang sampah ke tempat itu, sehingga suatu hari dia  memasang lambang dan kata- kata tidak bagus seperti "Yang buang sampah disini besok kena stroke", lalu apa yang terjadi? Semakin banyak sekali sampah disimpan disitu. Menarik bukan? sampai sekarang pun saya masih tidak mengerti kenapa?


 


No comments:

Post a Comment