Sunday, October 28, 2012

Merubah paradigma suatu produk otomotif

Mungkin dulu anda tidak akan pernah berpikir bahwa kendaraan yang anda punya itu sekarang menjadi salah satu produk atau merek unggulan dan teman anda yang mempunyai kendaraan merek lain yang dahulu merupakan produk unggulan dan terkenal, kini menjadi sebuah kenangan saja. Dulu masyarakat tidak banyak memikirkan segi keuntungan dan kerugian dalam membeli kendaraan atau apapun itu alasannya,  namun pada zaman itu lebih dari pada rasa memiliki atau kebanggaan merek tersebut. Yang saya maksud tentu bukan masyarakat yang membeli mobil- mobil premium atau mewah.  Dengan seiring perubahan zaman, maka muncullah pandangan dan keinginan dari masyarakatnya itu, dan bagi mereka sebelum memiliki kendaraan, segala sesuatunya harus dipertimbangkan demi efisiensi. Apalagi saat ini bisa dikaitkan dengan resesi ekonomi global atau resesi lokal, seperti banyaknya pengangguran, pendapatan atau upah yang minim sehingga daya beli konsumen kian mencari alternatif lain yang cocok sesuai kantongnya. Contohnya negara kita ini, kira- kira berapa persen pasar gemuk itu? Oleh sebab itu jika yang di bidik adalah pasar gemuk maka perusahaan bisa bersaing di pasaran. Beberapa perusahan sudah banting haluan untuk membidik sasaran pasar gemuk tersebut. Sebutlah mereka memproduksi mobil- mobil berbiaya murah. Pertanyaannya apakah persaingan produk tersebut sudah berhasil bagi setiap brand yang di usung?

Brand adalah brand, kalau dalam perusahaan otomotif berbeda dengan perusahaan elektronik. Misalnya kenapa semua orang ingin membeli i-pad? Padahal banyak sekali produk lain yang setara dan lebih murah dari i-pad. Bahkan orang yang tidak suka gadget pun ingin membelinya. Alasannya cuma satu, yaitu "Brand". Di produk otomotif lain cerita, innovasi dan keberanian yang diatas rata- rata adalah bagian dari kekuatan yang terkadang prinsip- prinsip masa lalu itu sanggup menggerus budaya- budaya perusahaan tersebut hingga hilang ditelan waktu. Jadi tinggal perusahaan itu saja yang menentukan, mau ke arah mana produk itu dilemparkan.
4 hal perubahan yang penting bagi perusahaan otomotif ;


1. Paradigma
Pola pikir atau image merupakan hal yang dominan dalam keberhasilan konsumen untuk membeli kendaraan tersebut. Konsumen akan bepikir bahwa produk atau merek yang akan di belinya sudah benar- benar sesuai dengan kebutuhannya. Banyak masyarakat yang sebenarnya menyukai produk dari merek tertentu, namun pola pikir negatif yang sudah terlalu jauh diterapkan kepada mereka, sehingga muncul beberapa hal pertimbangan dalam membeli.
Berikut adalah beberapa contoh paradigma atau "Image" secara umum terjadi di tengah masyarakat.

A. Brand tersebut suatu saat akan mengalami depresiasi harga.
B. Brand tersebut membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.
C. Brand tersebut  tidak unggul dalam kualitas mesin atau kelemahan model
D. Brand tersebut tidak bisa menekan biaya bahan bakar.
E. Brand tersebut mempunyai suku cadang yang sulit didapat dengan harga yang tinggi.

2.Model
Merupakan salah satu bagian dari animo masyarakat, setiap negara mempunyai karakter- karakter tersendiri dalam memilih produk dan model tersebut. Kira- kira model yang cocok untuk masyarakat ini seperti apa? Kebutuhan dari masyarakat ini seperti apa? Budaya dari masyarakat ini seperti apa?  Kebiasaan dari masyarakat ini bagaimana?Kontur alam atau jalan dari negara itu seperti apa?

 3. Harga
Seperti yang sudah saya katakan diatas bahwa harga tergantung daripada prinsip dasar dan kemampuan masyarakatnya. Berdasarkan persentasi apakah masyarakat tersebut sangat maju atau menengah. Hal ini berhubungan juga dengan  penghasilan dan pemasukan bersih mereka. Apakah kemampuan bisnis mereka pada taraf menengah atau diatas.





4. Korporasi
Adanya dukungan penuh dari perusahaan sehingga mempunyai suatu ikatan jiwa, kepercayaan, kebanggaan dan prinsip dasar yang kuat antara perusahaan tersebut dengan konsumennya. Melakukan suatu pendekatan secara personal dan memberikan stimulasi yang kuat akan produknya secara detail sehingga mereka kembali kepada "Brand" lalu mereka akan tetap berada di jalur "Brand" itu. Produk bisa menjadi nomor dua, namun konsumen sebagai pemakai adalah kunci utamanya. Oleh sebab itu pendekatan kepada mereka sangat penting, pendekatan bisa berupa membangun komunitas, penghargaan individual atau kepada perusahaan dan bisa semacam souvenir, diskon atau juga memperhatikan personal record setiap konsumennya. 
 Sekuat apapun perusahaan memasarkan produknya, namun jika poin 1 tidak dilakukan, maka semuanya akan sia- sia. Dan saat ini persaingan di kelas gemuk semakin ramai. Sepertinya mereka sudah paham dengan kemauan atau "demand" masyarakatnya. Malah saking ketatnya persaingan harga dan produk mobilnya, konsumen bingung memilih mana yang akan mereka beli.

  





 

No comments:

Post a Comment