Sunday, September 30, 2012

Keputusan dan Takdir


Jika kita amati bagaimana perjalanan hidup kita ini, maka tidak mungkin perjalanan hidup kita hanya sebuah jalan yang lurus dan rata. Tentu kita akan merasa bosan. Lalu apakah ada hubungannya dengan takdir? Takdir adalah hal yang tidak bisa dihilangkan dan dihindarkan. Apapun yang sudah terjadi dalam hidup kita, baik sebuah kesalahan yang pernah kita buat atau ruang dan waktu bersatu sehingga menghasilkan sebuah kejadian,  suatu kejadian yang baik atau yang buruk. 
Pernahkan kita bertanya kenapa pernah membuat suatu kesalahan? Pernahkan berpikir kenapa bisa terjadi? Bagaimana seandainya jika kita lebih berhati- hati dalam melangkah, mengambil keputusan, berpikir lebih cerdas, bersikap lebih baik, apakah akan merubah kejadian itu? Jawabannya akan kita ketahui setelah kejadian-nya selesai. Setelah selesai maka kita selalu mempunyai teori A, B, C, D, padahal hanya akan ada satu jawabannya.
Apakah suatu kesalahan yang kita buat karena kita emosi? Atau dengan kata lain tidak sabar. Contoh-nya ada sebuah keputusan yang harus kita ambil dan menurut kita keputusan tersebut bisa merubah hidup kita atau sebaliknya. "Apapun keputusan yang kita ambil, tidak akan merubah-nya di masa depan, karena kita nanti akan seperti apa adanya". 


Seperti seseorang yang berada di atas puncak gunung. Kemudian setelah berjalan beberapa langkah dia terperosok ke dalam jurang yang dalam. Seharusnya dia tahu bahwa dia harus lebih berhati- hati melangkah. Betapa berat seandainya kita sudah terperosok ke dalam jurang untuk merangkak naik lagi, apalagi jatuh bangunnya terlalu sering. Bagi sebagian orang mungkin berat untuk bangkit lagi, mereka memerlukan waktu dan lingkungan yang mendukung-nya dan bagi sebagian orang, mungkin ini semacam peringatan sehingga dia sanggup bangkit dan kembali berjuang secepat kilat. Kalau dilihat secara grafik, jatuh bangun hidup ini ada yang curam naik dan turun-nya dan ada yang ber-gelombang memanjang, ada juga yang garis datarnya panjang di puncak-nya. 

Kalau melihat contoh orang tersebut, maka ada dua skenario dalam hidup-nya. Kalau dia  jatuh terperosok ke dalam jurang, lalu dia berusaha bangun lagi merangkak keatas, 
atau dengan skenario kedua, seandainya dia tidak jatuh ke jurang, karena berhati- hati melangkah dan tahu ada jurang di depan-nya, maka dia akan selamat sampai di tujuan.  
Jadi dua skenario itu menggambarkan dua kejadian perkara dalam hidup-nya dan akhirnya dia mencapai tujuan juga dan itu-lah yang tidak bisa dirubah atau dihindari. 

Kita boleh saja membuat rencana hidup, namun sebetulnya biarkanlah semuanya seperti air mengalir di sungai dari hulu ke hilir dan setiap aliran-nya akan ada hal- hal yang akan terjadi, toh air sungai akan bertemu dengan air laut juga akhirnya.



 

No comments:

Post a Comment