Saturday, October 20, 2012

Hidup ini selalu diperiksa





Ada suatu kisah menarik dari pengalaman seorang pengembara muda. Dia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar, jadi ia ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah kembali mau melanjutkan sekolah di universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan dia juga tidak pernah memintanya dari mereka.
Sesudah tamat sekolah atas, maka dia segera pergi ke hutan Alaska untuk bekerja sebagai pemotong kayu dan dia bermaksud untuk dapat menabung. Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira-kira tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama 1 musim, maka dia bisa menabung untuk keliling dunia selama 3 musim. Maka setelah keliling dunia selama 2 tahun, akhirnya dia kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas. Belajar melanjutkan ke Universitas sudah dia pikirkan dengan sangat matang, dan jurusan yang dia pilih yang seharusnya membutuhkan waktu 4 tahun untuk lulus, namun dia sanggup menyelesaikannya dalam waktu 3 tahun saja. Setelah itu dia kembali mulai mencari pekerjaan untuk masa depannya. Karirnya cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin, lancar naik terus sampai ke posisi Manajer teknik di sebuah persahaan properti.
Ketika dia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar teriakan raungan serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari cari asal suara raungan itu, akhirnya menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah milik seorang Pak Tua. Pak Tua ini adalah bukan seorang pemburu profesional, dia hanya menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi menurut penduduk setempat, Bapak Tua itu  beberapa hari yang lalu terkena serangan jantung dan telah diangkut pakai helikopter ke sebuah rumah sakit di Anchorage untuk mendapatkan pertolongan dan dia sekarang dirawat di rumah sakit tersebut. Sedangkan serigala betina ini sepertinya akan mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala betina itu tetapi serigala itu sangat ganas dan garang, sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak-anak srigala.
Dia dan teman- temannya menghabiskan banyak sekali tenaga dan energi untuk mencari sarang srigala itu, akhirnya mereka sampai menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa terghindarkan dari bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan miliknya sendiri untuk diberikan kepada serigala betina itu sebagai makanan untuk dapat mempertahankan hidupnya. Malam sudah semakin gelap dan mereka  harus mendirikan tenda di  dekat serigala betina untuk menjaga serigala dan keluarganya dari serangan binatang lain, karena ibu serigalanya terjerat ranjau sehingga tidak dapat membela dirinya ataupun anak anaknya.
Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima kami tetap setia menunggu serigala betina itu dan anak- anaknya, saat dia mau memberi makan serigala betina, tiba-tiba dia memperhatikan serigala betina ini  mulai menggoyang goyangkan ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini. Akhirnya setelah 3 hari kemudian, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, dan membuka jeratan jebakan yang menjepitnya dan melepaskannya hingga dia kembali bebas. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa anak-anaknya pergi, dengan sesekali memutarbalikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.
Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala hingga bisa menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain untuk bisa meletakkan senjatanya dan berkawan? Dia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik dan menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang.)
Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia berbaik hati kepada setiap orang. Pertama dia selalu menganggap orang lain berniat baik terhadapnya, kemudian dia  bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain, tidak berhati sempit seperti selalu mengingat kesalahan kesalahan kecil orang lain.  Oleh karena ini setiap tahun dia selalu naik jabatan, mendapatkan promosinya. Yang paling penting adalah dia setiap hari melewati kehidupannya dengan sangat gembira, menurut teori, orang yang membantu orang lain akan merasa lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan. Biarpun dia tidak pernah tahu pribahasa Chinese bahwa [memberi lebih berkarunia kebajikan daripada menerima], tetapi dia telah menjalankan kehidupan yang seperti demikian.
Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena hal itu membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai, strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis, manusia yang sudah diasah merasa kesulitan menjadi dewasa dan matang.
Jika ada seseorang yang tamat sekolah dari Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, biarkanlah dia pergi keluar untuk diasah oleh jalan kehidupan, tidak perlu memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan tenaganya, berikan dia sekali kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya dan mencicipi kehidupan yang pahit dan manis, niscaya dan percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.
(Sumber”Pengalaman yang Berguna Seumur Hidup”)

No comments:

Post a Comment