Saturday, September 22, 2012

Lebih dekat dengan Jokowi





Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama berhasil memenangkan Pilgub DKI putaran kedua versi hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei. Alhasil, DKI memiliki pemimpin baru untuk lima tahun ke depan.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961. Jokowi merupakan lulusan SDN 111 Tirtoyoso Solo, SMPN 1 Solo, SMAN 6 Solo, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada Yogyakarta lulusan 1985 dengan gelar Insinyur.

Sebelum terjun di dunia politik, Jokowi merupakan pengusaha mebel rumah dan taman yang sukses. Namanya mulai dikenal publik saat terpilih menjadi Wali Kota Surakarta pada 2005.


Jokowi mengawali kepemimpinannya di Solo dengan slogan 'Solo: The Spirit of Java'. Hal itu menjadi semangat warga Solo untuk mengembangkan kotanya, padahal awalnya kemampuan Jokowi untuk memimpin Solo disangsikan oleh publik.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami sejumlah perubahan penting. Tahun 2006 lalu Surakarta menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia. Atas keanggotaannya itu, Solo pada 2007 menjadi tempat Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di Benteng Vastenburg.

Penyelenggaraan event ini membawa misi penyelamatan situs bersejarah karena benteng tersebut terancam akan digusur untuk kepentingan bisnis. Bahkan tahun 2008, Solo menjadi tuan rumah penyelenggara konferensi organisasi itu.

Selain itu, Jokowi juga dapat merelokasi pedagang barang bekas dengan damai, tanpa konflik. Relokasi itu dilakukan dalam rangka revitalisasi lahan hijau di Solo.

Hal itu dapat tercapai berkat komunikasi intensif yang dijalinnya dengan masyarakat. Salah satu bentuk komunikasi tersebut adalah melalui saluran televisi lokal. Dalam siaran itu masyarakat Solo dapat langsung berkomunikasi dengan Jokowi.

Tak hanya itu, progres kepemimpinan Jokowi di Solo adalah menetapkan persyaratan ketat kepada para investor. Salah satunya, investor harus memperhatikan kepentingan Solo.

Nama Jokowi menjadi sorotan di Tanah Air saat ia mendukung keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo dalam merakit mobil yang diberi nama Esemka. Jokowi bahkan menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinasnya.

Karena dinilai berhasil memimpin Solo, pada 2012, Jokowi masuk menjadi salah satu nominator wali kota terbaik dunia versi lembaga nirlaba world mayor.

Sederet prestasi tersebut membawa Jokowi menantang Jakarta. Di Pilgub DKI 2012, Jokowi maju sebagai cagub berpasangan dengan cawagub Basuki T Purnama.

Di putaran pertama, Jokowi berhasil berada di urutan pertama dengan perolehan di atas 40 persen suara. Kemudian, di putaran kedua, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Jokowi berhasil mengalahkan saingannya, Fauzi Bowo, dan akan menjadi orang nomor satu di DKI selama lima tahun mendatang.(Sumber: Merdeka.com)


Semoga kepemimpinan Jokowi dan Basuki bisa di dijadikan contoh untuk semua aparat, pejabat dan pemerintah yaitu berangkat dari keserderhanan dan mau turun kebawah, mendengarkan hati rakyatnya dan santun cara memimpin, berpikir kritis apa sih yang kurang dan apa sih yang perlu diperbaiki. Intinya peka dan concern terhadap lingkungan dan sebagai Pemimpin memang harus begitu kan? Sebagai pemerintah itu ada seni-nya - "The Art of Leadership"
Buat saya pribadi melihat sosok Jokowi itu adalah sebuah hal yang simple. Artinya kalau diurai dengan kalimat adalah: hidup ini sudah begitu berat kenapa malah dibuat tambah berbelit- belit. 
Mungkin ini merupakan suatu contoh produk dan sosok pribadi seperti Jokowi untuk dipikirkan menjadi satu strategi di masa depan buat siapa saja, Tetapi bukan berarti harus di rekayasa, justru kekuatan Jokowi itu ada di dalam dirinya sendiri. Kalau secara gamblangnya Jokowi itu mempunyai kharismatik yang sangat luar biasa. Masyarakat kita yang semakin cerdas berpikir dan tahu kemana mereka harus mengikuti arah pimpinannya. Sudah lama kita merindukan sosok calon pemimpin seperti Jokowi. Dari karakter yang sederhana, keramahan tamahan, tata bahasa berbicara yang santun tetapi bisa tegas, berpikir simple ga neko- neko menjadikan masyarakat yakin dan percaya akan apa yang Jokowi dan Ahok akan lakukan nanti. 

Kita tunggu hasil riil count nanti dan sepertinya tidak beda jauh dengan quick count yang pemenangnya diumumkan adalah pasangan Jokowi dan Ahok. Setelah mereka menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, biarkanlah Jokowi bersama Ahok melaksanakan tugas beratnya itu dengan baik. Semuanya tidak seperti membalikan telapak tangan kan?  toh beliau- beliau ini sudah punya program dan tahu harus "first thing first - or what first thing to be done" dengan agenda kerja masing- masing. Yang saya tahu sih akan terjadi perubahan signifikan di DKI dan kita tunggu saja kabar baik itu.

Mungkinkah setelah tantangan ini mereka sudah lewati dalam beberapa tahun, kemudian Jokowi dipersiapkan untuk menjadi calon Presiden Indonesia?

 

No comments:

Post a Comment