Sering kali kita berkutat kepada permasalahan yang kita hadapi pada saat itu namun sebenarnya kita harus mengetahui bahwa dibalik masalah itu sebenarnya ada masalah yang sebenarnya. Oleh sebab itu berusahalah untuk menelusuri asal muasal permasalahan tersebut.
Misalnya dalam kehidupan rumah tangga terjadi percekcokan yang menurut semua orang kenapa harus dipermasalahkan. Yang berkonfrontasi juga terus membahas masalah itu sampai tidak ada jalan keluarnya. Cobalah merenung dan kembali ke belakang apakah ada hal- hal yang membuat semua itu terpicu? Kadang kita lupa apa yang sudah kita pikirkan dan katakan. Terutama kaum wanita tidak segampang itu untuk membicarakannya. Terkadang kaum pria juga ada yang sulit untuk mengatakannya.
Contohnya tiba- tiba anak kita menjadi lain dari biasanya. dalam hal ini kita merasa kesal sesaat karena membuat kita kesal. Ajaklah mereka berdiskusi dan sebagai orang tua jeli melihat apa yang sedang dihadapi mereka. Mungkin ada masalah di sekolahnya, mungkin ada masalah di rumah karena sering mendengar orang tuanya berbicara keras dan mereka merekam semua pembicaraan. Atau bisa juga masalah lainnya di sekitar kita.
Jadi sebaiknya kita sedikit beri ruang untuk bisa berpikir secara logik apa yang sebetulnya menjadi permasalahan itu. Lihatlah kebelakang dibalik masalah itu dan selesaikanlah mulai dari situ.
Hal yang biasanya memicu pertengkaran dan ketidak harmonisan rumah tangga adalah dari segi finansial dan kehidupan sex pasangan. Dalam pernikahan kita bersatu dengan pasangan yang berbeda sifat dan karakter. Oleh sebab itu janganlah mencari perbedaan itu karena akan memicu ketidak nyamanan pada diri kita. Oleh sebab itu kenapa dari awalnya kita harus mempunyai rasa cinta yang bukan dibuat- buat kemudian setelah menikah timbul rasa kasih sayang. Tetapi bagaimana kita untuk bisa menjalani semua itu? Kuncinya adalah dua hal tadi dan kepercayaan adalah modal menuju keberhasilan berumah tangga.Menurut anda benar tidak ulasan saya tersebut? Untuk menjalankan mungkin tidaklah semudah yang dibayangkan, butuh kesabaran, intropeksi diri dan kenyamanan diri sendiri dulu.
No comments:
Post a Comment